Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut ke Tesla: Jangan Kau yang Bikin Syarat...

Kompas.com - 24/03/2022, 22:01 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku ditelepon pihak Tesla pada Kamis (24/3/2022) pagi.

Luhut mengatakan perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) itu menyampaikan keinginannya membangun pabrik baterai lithium di Indonesia.

Baca juga: Juragan 99 Gilang Widya Pamer Omzet MS Glow Rp 600 Milar Per Bulan, Stafsus Sri Mulyani: Wow Gurih Nih, Tinggal Cocokkan SPT

Namun Luhut justru mengingatkan Tesla agar tidak lagi mendikte Pemerintah Indonesia. Sebab, Tesla juga sempat menyampaikan minatnya berinvestasi di Indonesia pada 2 tahun lalu.

"Tadi pagi, saya ditelepon dari Amerika. Tesla bilang, dia mau bikin built di rumah kita (Indonesia). Saya bilang begini 'Anda itu dua tahun lalu sudah telepon saya mau bikin lithium baterai. Anda buat semua, mau mendikte'," kata Luhut saat menutup Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri yang disiarkan secara virtual.

Baca juga: Luhut: Dulu Saya Dituduh Sama China Segala Macam, Lihat Dampaknya ke RI...

Ia menegaskan, pemerintah tidak merasa rugi meski tidak mencapai kesepakatan dengan Tesla pada 2 tahun lalu. Pemerintah juga tidak melarang perwakilan perusahaan milik Ellon Musk tersebut datang ke Tanah Air.

Namun Luhut meminta Tesla tidak melakukan hal yang sama seperti dua tahun lalu jika tetap ingin berinvestasi di Indonesia.

Baca juga: Meneropong Sumber Kekayaan Bos MS Glow Juragan 99, yang Omzet Fantastisnya Kalahkan Martha Tilaar dan Mustika Ratu

"This countries not banana republic. This country is great country," kata Luhut.

Luhut juga menyampaikan bahwa sudah ada dua perusahaan produsen baterai kendaraan listrik yang saat ini bersedia memproduksi baterai lithium di Indonesia. Kedua perusahaan tersebut yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) dan LG Chem.

"Keduanya ini sudah meng-cover lebih dari 50 persen lithium baterai dunia," ujarnya.

Baca juga: Luhut Mengaku Pernah Dikritik Pemerintah AS, Ini Penyebabnya

Luhut mengatakan perusahaan China justru diizinkan membangun pabrik baterai lithium di Indonesia karena mereka menyetujui persyaratan yang diminta. Bahkan kata Luhut, China tidak pernah mengajukan syarat-syarat untuk berinvestasi di Indonesia,

Oleh karena itu, Luhut  meminta Tesla mengikuti syarat-syarat yang diinginkan oleh Pemerintah Indonesia jika ingin investasi di Indonesia.

"Tapi saya enggak mau kalau datang deal, jangan kau (Tesla) yang bikin syarat ke kami. Saya yang bikin syarat ke kamu, karena itu yang saya lakukan ke Tiongkok," ucap Luhut.

Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu mengatakan, produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia akan dimulai pada 2024. Ia meyakini, Indonesia akan menjadi produsen baterai kendaraan listrik terbesar kedua di dunia pada 2025 atau 2026.

Baca juga: Luhut: Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi WA Saya Tanya Progres Investasi IKN Nusantara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com