4. Bertemu dengan Kemenaker, Bos SiCepat Bantah Lakukan PHK Massal
Manajemen PT SiCepat Ekspress Indonesia memenuhi panggilan dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) terkait isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang sempat ramai di media sosial.
Dalam pertemuan itu, perusahaan ekspedisi itu menegaskan, tidak melakukan PHK massal. CEO SiCepat Ekspress The Kim Hai mengatakan, kabar PHK terhadap sebanyak 365 orang karyawan yang sedang viral di media sosial tidak benar.
Ia menjelaskan, pemangkasan itu merupakan hasil pekerjaan karyawan tersebut sedang dievaluasi dan dipantau oleh manajemen, karena hasil kinerja mereka menunjukkan low productivity.
Terkait dengan hal tersebut, SiCepat mengklaim telah memberikan penjelasan dan pembinaan kepada oknum karyawan yang menyebarkan data tersebut.
Selengkapnya baca di sini.
5. Sri Lanka Terlilit Utang hingga Krisis Ekonomi, Bensin Langka, SPBU Sampai Dijaga Tentara
Ratusan tentara Sri Lanka menjaga ketat SPBU di wilayahnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan distribusi bahan bakar. Diduga, kenaikan harga komoditas secara tiba-tiba jadi biang keroknya.
Dilansir dari CNN, hal ini juga membuat puluhan ribu masyarakat harus antre bensin berjam-jam. Sri Lanka memang dikabarkan sedang berjuang melawan krisis valuta asing.
Keadaan ini memaksa devaluasi mata uang dan menekan pembayaran untuk impor penting seperti makanan, obat-obatan, dan bahan bakar. Oleh karena itu, Sri Langka sedang dalam upaya untuk meminta bantuan International Monetary Fund (IMF).
Selengkapnya baca di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.