JAKARTA, KOMPAS.com - G20 Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) mengajak masyarakat global untuk menangani masalah lingkungan hidup dan pengendalian perubahan iklim.
Adapun, tiga pokok bahasannya adalah marine plastic litter, isu pengelolaan air, dan pengendalian perubahan iklim.
Co-Chair G20 EDM-CSWG Laksmi Dhewanthi berharap, G20 menghasilkan communique yang disepakati untuk mengajak masyarakat global untuk menangani masalah lingkungan hidup dan perubahan iklim.
Baca juga: Risiko Kepunahan Tanah Imbas Perubahan Iklim Jarang Dibahas, Kadin: Bisa Sebabkan Kelaparan
“Negara-negara G20 juga menyarankan dan berharap komunike nanti memberikan pesan kuat tidak hanya kepada G20, tetapi kepada dunia, bahwa forum G20 secara serius berkomitmen dan memimpin pelaksanakan agenda-agenda lingkungan hidup dan perubahan iklim global yang telah ada,” ujar Laksmi melalui siaran pers Kamis (24/3/2022).
Baca juga: Perekonomian RI Berpotensi Merugi Rp 115 Triliun, Imbas Perubahan Iklim
Laksmi yang juga Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) itu menambahkan, masalah lingkungan hidup dapat dikendalikan salah satunya dengan pengurangan emisi gas rumah kaca, seperti yang dibahas pada COP 26 UNFCCC di Glasgow tahun lalu.
"Semua berharap pembentukan communiqué pada pertemuan EDM-CSWG kedua dan ketiga berjalan baik, dan pada puncaknya di tingkat menteri bisa menghasilkan dokumen communiqué yang mempunyai rencana untuk bisa diimplementasikan,” tutur Laksmi.
Baca juga: PLN Butuh Rp 1.702 Triliun untuk Melakukan Transisi Energi
Selaras, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, Sigit Reliantoro bilang, ada respons positif dari para delegasi G20 EDM dan organisasi internasional.
Sigit yang juga Co-Chair G20 EDM-CSWG memerinci, dalam dialog EDM ada 7 isu prioritas yang dibahas, yaitu land degradation (kerusakan lahan), biodiversity loss (kehilangan keanekaragaman hayati), marine litter (sampah di laut), water (pengelolaan air), sustainable consumption and resources efficiency (konsumsi berkelanjutan dan efisiensi sumber daya), sustainable finance (keuangan berkelanjutan), dan marine protection (perlindungan laut).