Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin menambahkan, perseroan telah meningkatkan kinerja Blok Rokan pasca alih kelola, yang tercermin dari kenaikan tingkat produksi, biaya lifting yang semakin rendah, peningkatan kegiatan pengeboran, hingga dan tingkat efisiensi produksi yang terjaga.
Hanya dalam tempo kurang dari 4 bulan, PHR juga berhasil menambah rig pengeboran dari sebelumnya 6 rig menjadi 19 rig dan rig kerja ulang (work over) dari sebelumnya 25 rig menjadi 29 rig.
Pada tahun ini, PHR menargetkan pengeboran 400-500 sumur baru di Balok Rokan dengan target produksi sekitar 180.000 BOPD.
"Untuk mencapai target tersebut, maka PHR akan terus menambah jumlah rig pengeboran menjadi setidaknya 23 rig," kata Jaffee.
Sebagai informasi, PHR melalui Blok Rokan menyumbang sekitar Rp 9 triliun ke penerimaan negara untuk periode Agustus-Desember 2021. Kontribusi itu terdiri dari Rp 6,5 triliun Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Rp 2,5 triliun berupa pembayaran PPh, PPN, dan pajak daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.