KOMPAS.com - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku pernah ditegur oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS). Lantaran pemerintah Indonesia menghilangkan produk AS dalam e-katalog pemerintah.
Hal itu dirasa merugikan ekspor Negeri Paman Sam. Luhut kemudian menjawab jika hal itu dilakukan karena mencontoh AS.
"Memang saya pernah dikritik oleh Pemerintahan Amerika, Dubesnya (AS) datang ke saya dengan timnya mengatakan 'kenapa Mister Luhut, banyak produk kami dicabut dari e-katalog?'," kata Luhut dalam acara Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri seperti dikutip dari Kompas TV, Jumat (25/3/2022).
Ia bilang, banyak negara maju sejatinya tidak akan mau membantu negara berkembang menjadi setara dengan mereka. Itu sebabnya, jangan pernah berharap negara lain akan membantu mewujudkan ekonomi Indonesia bisa melesat.
Baca juga: Membandingkan Omzet Rp 7,2 Triliun MS Glow Vs 2 Raksasa Kosmetik RI
"Jadi apa yang mau saya katakan kepada kita semua, bangsa ini kalau mau jadi bangsa maju jangan pernah bermimpi bangsa maju itu mendorong negara berkembang seperti kita untuk menjadi negara maju. Jangan pernah bermimpi. Kita yang harus membuat negara kita ini maju," tutur Luhut.
Menurut mantan Dubes Indonesia untuk Singapura itu, hal yang bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi adalah dengan mengurangi impor dan menggunakan sebanyak-banyaknya produk lokal melalui e-karalog.
"Kita coba perbaikin sana sini, sana sini, kungfu kiri kanan enggak beres-beres. Saya lapor ke Bapak Presiden, mesti ada reform mengenai e-katalog," ucap Luhut.
"Karena ada Rp 1.170 triliun (dana APBN) dan tiap tahun angka itu naik. Ini yang menjadi masalah. Padahal, kalau kita belanjakan itu dalam negeri akan menciptakan dampak luar biasa," sambung dia.
Baca juga: Profil Putra Siregar, Pemilik PS Store yang Dipolisikan Bos MS Glow
Luhut juga mengaku ditelepon pihak Tesla pada Kamis (24/3/2022) pagi. Luhut mengatakan perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat itu menyampaikan keinginannya membangun pabrik baterai lithium di Indonesia.
Namun Luhut justru mengingatkan Tesla agar tidak lagi mendikte Pemerintah Indonesia. Sebab, Tesla juga sempat menyampaikan minatnya berinvestasi di Indonesia pada 2 tahun lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.