JAKARTA, KOMPAS.com – Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja memborong saham BBCA, yakni sebanyak 633.005 lembar saham di harga 8.060,75 atau senilai Rp 5,1 miliar pada 22 Maret 2022.
Dengan pembelian tersebut, jumlah saham BBCA milik Jahja adalah sebesar 40,81 juta lembar saham.
Adapun alasan pembelian saham BBCA ini dilakukan bos BCA Jahja untuk investasi jangka panjang.
Sebelumnya, pada 18 Maret 2022, Jahja menjual sebanyak 619.000 lembar saham di harga Rp 8.050 per saham atau sebesar Rp 4,9 miliar.
Baca juga: Ramai Emiten Tebar Dividen, IHSG Bakal Cetak Rekor Lagi?
Selain Jahja, para petinggi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) seperti dewan komisaris, sampai dengan dewan direksi juga ramai–ramai membeli saham BBCA.
Pembelian saham dilakukan sebelum perusahaan Grup Djarum ini membagikan cum dividen pada hari ini, Kamis (25/3/2022).
Adapun rencananya BBCA akan membagikan dividen senilai Rp 120 per saham.
Baca juga: Lima Emiten Perbankan Tebar Dividen Bulan Ini, Mana yang Paling Besar?
Pembelian tertinggi setelah Jahja dilakukan oleh Direktur BCA, Rudy Susanto, dengan total pembelian 298.359 lembar saham di harga 8.060,75. Transaksi dilakukan pada 24 Maret 2022, dan total saham Rudy saat ini adalah 2,4 juta lembar saham.
Subur Tan yang juga merupakan Direktur BCA juga membeli di harga yang sama dengan Rudy, dengan total pembelian 278.199 lembar saham. Sebelumnya Subur Tan memiliki jumlah saham 14,5 juta saham, dan saat ini bertambah menjadi 14,8 juta saham.
Menyusul Subur Tan, Vera Eve Lim yang juga menjabat sebagai Direktur BCA membeli 229.817 lembar saham di harga yang sama pada 23 Maret 2022. Dengan demikian, Vera Eve Lim memiliki total saham BBCA 1,2 juta lembar saham.
Baca juga: Ramai-ramai Bos-bos BCA Borong Saham BBCA, Ada Apa?