Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata BEI soal Laporan Keuangan Bukalapak Salah Catat, Nilai Beli "Startup" Jadi Rp 14,3 Triliun

Kompas.com - 25/03/2022, 11:45 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) salah dalam menyajikan laporan keuangan kuartal III tahun 2021 yang dipublikasi pada laman keterbukaan informasi BEI November 2021 lalu.

Dalam laporan keuangan tersebut tertulis, nilai akuisisi PT Belajar Tumbuh Berbagi sebesar 1 miliar dollar AS, atau setara dengan Rp 14,3 trliun (Kurs Rp 14.341 per dollar AS).

Namun ternyata nilai akuisisi tersebut salah catat, dimana seharusnya 1 juta dollar AS atau Rp 14,36 miliar.

Baca juga: Bukalapak Klarifikasi Nilai Akuisisi Startup Bukan Rp 14 Triliun, tapi Rp 14 Miliar

Terkait hal tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan pihanya telah meminta penjelasan kepada manajemen perusahaan.

“Bursa sudah menyampaikan permintaan penjelasan mengenai hal ini,” kata Nyoman kepada wartawan, Kamis (24/3/2022).

Baca juga: Seperti GoTo dan Bukalapak, Amazon dan Tesla Dulu Juga di Posisi Rugi Saat IPO di Wall Street

Nyoman juga mengatakan, pihaknya meminta BUKA untuk melakukan revisi laporan keuangan. Dia juga menjelaskan kekeliruan tersebut bisa dilihat pada laman keterbukaan informasi BEI, terkait dengan rencana investasi BUKA pada PT Belajar Tumbuh Berbagi (BTB).

Baca juga: Nasib Suram Investor Bukalapak, Sahamnya Terus-terusan Anjlok

Hal itu tertuang melalui surat No. 354/BL/CORSEC/SURAT/III/2022 tanggal 23 Maret 2022 perihal Keterbukaan Informasi Sehubungan dengan Informasi Material Lainnya, di mana melalui keterbukaan informasi tersebut telah diklarifikasi oleh pihak BUKA bahwa nilai pembelian 100 persen saham BTB sebesar 1 juta dollar AS, dan bukan USD 1 miliar.

“Telah diklarifikasi oleh pihak BUKA bahwa nilai pembelian 100 persen saham BTB sebesar 1 juta dollar AS, dan bukan USD 1 miliar. Bursa akan meminta BUKA melakukan revisi atas laporan keuangan dimaksud, apabila diperlukan, dan melakukan penelaahan atas informasi yang disampaikan BUKA terkait dengan transaksi pembelian saham tersebut, serta melakukan tindak lanjut lainnya,” ujar Nyoman.

Baca juga: Modal Awal Rp 1 T, Chairul Tanjung, Bukalapak dan Growtheum Bangun AlloFresh, Platform Belanja Online

Salah catat tak berdampak

Nyoman juga merinci, dalam laporan keuangan interim BUKA per 30 September 2021, pada Catatan atas Laporan Keuangan (CALK) No. 39 tentang Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan bahwa nilai pembelian 100 persen saham BTB yaitu 1 miliar dollar AS.

Adapun penandatanganan perjanjian jual beli saham BTB dilakukan pada tanggal setelah periode pelaporan, yaitu pada tanggal 4 November 2021, sehingga kesalahan pencatatan ini tidak berdampak pada angka yang disajikan pada laporan keuangan BUKA.

“Dengan demikian tidak berdampak terhadap angka-angka yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas BUKA per 30 September 2021, termasuk terhadap bottomline dari BUKA untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut,” tegas Nyoman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com