Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Ulur Hubungan Pemerintah RI dengan Tesla soal Pembangunan Pabrik Baterai Litium

Kompas.com - 25/03/2022, 14:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

"Jadi saya enggak bisa cerita ke siapa-siapa ini proposalnya, kecuali kepada pihak yang sudah disepakati," kata dia.

Sebelumnya, Menko Luhut mengatakan, kesepakatan Non-Disclosure Agreement (NDA) antara Pemerintah Indonesia dan tim Tesla telah ditandatangani. Bahkan, kesepakatan ini terjadi tanpa harus bertemu fisik.

Luhut pun menyatakan kerap berkomunikasi melalui saluran virtual.

"Kami sudah enam kali vidcall dan NDA sudah ditandatangani, saya pikir hari ini atau besok, kami akan terima proposal dari mereka," katanya melalui tayangan virtual, Rabu.

Baca juga: Soal Investasi Tesla, BKPM: Doakan, Potensinya Selalu Ada

Libatkan Antam dan Inalum

Pemerintah berencana melibatkan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) bersama PT Inalum (Persero) atau MIND ID dalam negosiasi dengan perusahaan otomotif listrik terbesar di AS, Tesla.

SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan akan mengikuti dan mendukung upaya pemerintah meningkatkan nilai tambah komoditas mineral yang lebih strategis.

Bahkan, pihaknya siap untuk membuka peluang kerja sama dengan mitra domestik ataupun luar negeri untuk memperluas proyek hilirisasi di Indonesia.

"Perusahaan senantiasa terbuka dalam menjalin kemitraan dengan partner strategis berdasarkan profitabilitas menguntungkan dalam mengembangkan proyek-proyek hilirisasi, baik nasional maupun internasional," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (10/2/2021).

Terlebih lagi, kata Kunto, mitra kerja sama tersebut memiliki teknologi yang mumpuni sehingga dapat mengembangkan proyek hilirisasi tersebut.

"Terutama mitra kerja yang memiliki akses terhadap teknologi, kapabilitas akses market, dan pendanaan untuk mengembangkan produksi mineral olahan baru dari cadangan yang dimiliki perusahaan," kata dia.

Jadwal pasti pelaksanaan negosiasi antara Pemerintah RI dengan Tesla belum bisa dipastikan. Sejumlah instansi yang terlibat dalam negosiasi tersebut masih enggan berkomentar. Sementara itu, Inalum mengatakan, informasi seputar negosiasi dengan Tesla hanya akan disampaikan dari satu pintu.

Tesla Mulai Rayu RI Lagi, Luhut Tak Ingin Didikte

Meski Tesla baru saja kembali menghubungi Luhut, ia justru mengingatkan agar tidak lagi mendikte Pemerintah Indonesia. Sebab, Tesla juga sempat menyampaikan minatnya berinvestasi di Indonesia pada 2 tahun lalu.

Ia menegaskan, pemerintah tidak merasa rugi meski tidak mencapai kesepakatan dengan Tesla pada 2 tahun lalu. Pemerintah juga tidak melarang perwakilan perusahaan milik Elon Musk tersebut datang ke Tanah Air.

Namun Luhut meminta Tesla tidak melakukan hal yang sama seperti dua tahun lalu jika tetap ingin berinvestasi di Indonesia.

"This countries not banana republic. This country is great country," kata Luhut.

Luhut juga menyampaikan bahwa sudah ada dua perusahaan produsen baterai kendaraan listrik yang saat ini bersedia memproduksi baterai litium di Indonesia. Kedua perusahaan tersebut yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) dan LG Chem.

"Keduanya ini sudah meng-cover lebih dari 50 persen baterai litium dunia," ujarnya.

Baca juga: Luhut Ogah Mengemis Investasi ke Tesla: Hey, You Need Us

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com