"Jadi saya enggak bisa cerita ke siapa-siapa ini proposalnya, kecuali kepada pihak yang sudah disepakati," kata dia.
Sebelumnya, Menko Luhut mengatakan, kesepakatan Non-Disclosure Agreement (NDA) antara Pemerintah Indonesia dan tim Tesla telah ditandatangani. Bahkan, kesepakatan ini terjadi tanpa harus bertemu fisik.
Luhut pun menyatakan kerap berkomunikasi melalui saluran virtual.
"Kami sudah enam kali vidcall dan NDA sudah ditandatangani, saya pikir hari ini atau besok, kami akan terima proposal dari mereka," katanya melalui tayangan virtual, Rabu.
Baca juga: Soal Investasi Tesla, BKPM: Doakan, Potensinya Selalu Ada
Pemerintah berencana melibatkan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) bersama PT Inalum (Persero) atau MIND ID dalam negosiasi dengan perusahaan otomotif listrik terbesar di AS, Tesla.
SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan akan mengikuti dan mendukung upaya pemerintah meningkatkan nilai tambah komoditas mineral yang lebih strategis.
Bahkan, pihaknya siap untuk membuka peluang kerja sama dengan mitra domestik ataupun luar negeri untuk memperluas proyek hilirisasi di Indonesia.
"Perusahaan senantiasa terbuka dalam menjalin kemitraan dengan partner strategis berdasarkan profitabilitas menguntungkan dalam mengembangkan proyek-proyek hilirisasi, baik nasional maupun internasional," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (10/2/2021).
Terlebih lagi, kata Kunto, mitra kerja sama tersebut memiliki teknologi yang mumpuni sehingga dapat mengembangkan proyek hilirisasi tersebut.
"Terutama mitra kerja yang memiliki akses terhadap teknologi, kapabilitas akses market, dan pendanaan untuk mengembangkan produksi mineral olahan baru dari cadangan yang dimiliki perusahaan," kata dia.
Jadwal pasti pelaksanaan negosiasi antara Pemerintah RI dengan Tesla belum bisa dipastikan. Sejumlah instansi yang terlibat dalam negosiasi tersebut masih enggan berkomentar. Sementara itu, Inalum mengatakan, informasi seputar negosiasi dengan Tesla hanya akan disampaikan dari satu pintu.
Meski Tesla baru saja kembali menghubungi Luhut, ia justru mengingatkan agar tidak lagi mendikte Pemerintah Indonesia. Sebab, Tesla juga sempat menyampaikan minatnya berinvestasi di Indonesia pada 2 tahun lalu.
Ia menegaskan, pemerintah tidak merasa rugi meski tidak mencapai kesepakatan dengan Tesla pada 2 tahun lalu. Pemerintah juga tidak melarang perwakilan perusahaan milik Elon Musk tersebut datang ke Tanah Air.
Namun Luhut meminta Tesla tidak melakukan hal yang sama seperti dua tahun lalu jika tetap ingin berinvestasi di Indonesia.
"This countries not banana republic. This country is great country," kata Luhut.
Luhut juga menyampaikan bahwa sudah ada dua perusahaan produsen baterai kendaraan listrik yang saat ini bersedia memproduksi baterai litium di Indonesia. Kedua perusahaan tersebut yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) dan LG Chem.
"Keduanya ini sudah meng-cover lebih dari 50 persen baterai litium dunia," ujarnya.
Baca juga: Luhut Ogah Mengemis Investasi ke Tesla: Hey, You Need Us
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.