Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ukraina Dikabarkan Terancam Kelaparan, Cadangan Makanan Hanya untuk 4 Hari

Kompas.com - 25/03/2022, 14:45 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Dampak buruk invasi Rusia ke Ukraina kian terasa. Selain memberikan guncangan pada harga komoditas dunia, perang ini juga menyengsarakan rakyat Ukraina.

Salah satu yang paling terasa yaitu warga mengalami kesulitan mengakses bahan makanan dan obat-obatan.

Salah satu lembaga Mercy Corps mengatakan, beberapa kota di Ukraina tidak memiliki cadangan makanan lebih dari empat hari.

"Salah satu kekhawatiran terbesar kami saat ini adalah kerentanan rantai pasokan. Kami tahu, sebagian besar kota di daerah yang mengalami pertempuran intens tidak memiliki kebutuhan pokok seperti makanan untuk lebih dari tiga sampai empat hari,” kata penasihat Mercy Corps Ukraina Steve Gordon seperti dikutip dari CNN Jumat (25/3/2022).

Baca juga: Harga Emas Dunia Terus Naik Selama Sepekan, Dipicu Kekhawatiran Inflasi dan Perang Rusia-Ukraina

Ia menambahkan, sekurang-kurangnya 70 persen dari populasi warga Kharkiv dan Sumy sepenuhnya bergantung pada bantuan pihak lain.

"Misalnya Sumy yang berpenduduk 800.000 orang hampir sepenuhnya bergantung pada bantuan yang dikirim setiap hari," kata Gordon.

Ia bilang, banyak kota membutuhkan setidaknya cadangan makanan untuk satu bulan.

Cadangan makanan tersebut harus disimpan di gudang yang berbeda. Hal itu untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran.

Gordon mengatakan, pihaknya tidak melihat upaya bantuan internasional yang terkoordinasi untuk mencakup seluruh wilayah Ukraina.

Baca juga: Jokowi: Di Indonesia, Harga BBM Naik 10 Persen Saja Demonya 3 Bulan

Ia mengaku, biasanya di daerah konflik lain mendapatkan bantuan dunia. Namun, hal tersebut tidak terlihat di Ukraina.

"Banyak orang hanya bertahan dari bantuan organisasi masyarakat kecil warga Ukraina, misalnya kelompok gereja. Mereka mengirimkan bantuan berupa makanan dan obat-obatan," terang dia.

Ia menambahkan, jaringan sukarelawan ini sangat membantu warga Ukraina. Namun, jumlah mereka terlampau kecil. Meskipun telah bekerja keras, ia mengatakan jaringan tersebut telah mencapai batas maksimalnya.

Baca juga: Gara-gara Perang Rusia-Ukraina, Harga Pangan di Mesir Meroket

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com