Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Perbolehkan Mudik, Kemenhub Mulai Persiapkan Angkutan Lebaran 2022

Kompas.com - 25/03/2022, 21:03 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar rapat koordinasi persiapan angkutan lebaran 2022 dengan para pemangku kepentingan.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, rapat ini untuk menindaklanjuti arahan dari Presiden Joko Widodo untuk memperbolehkan masyarakat melakukan mudik lebaran tahun ini.

"Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo terkait kebijakan mudik saat Hari Raya Idul Fitri 2022 yang diperbolehkan dengan ketentuan syarat perjalanan yakni sudah dua kali vaksin primer dan satu kali vaksin booster," ujar Budi dalam keterangannya, Jumat (25/4/2022).

Baca juga: Organda: Keputusan Pemerintah Perbolehkan Mudik Ambigu

Oleh karenanya, diperlukannya koordinasi antar pemangku kepentingan mengenai pelaksanaan teknis di lapangan agar angkutan lebaran 2022 dapat berjalan dengan aman, tertib, selamat, dan lancar.

Salah satu yang diperlukan pengaturan lebih detail yaitu simpang susun Cileunyi yang seringkali membuat pengendara kebingungan setelah adanya perubahan.

Pasalnya, jika tidak diatur dengan detail dikhawatirkan berdampak pada kelambatan arus lalu lintas maupun konflik antar kendaraan. Padahal tujuan pemerintah membangun Simpang Susun Cileunyi ini untuk memperlancar arus lalu lintas.

"Adapun fokus yang dibahas dalam rapat ini terkait memastikan kelancaran arus lalu lintas di Simpang Susun Cileunyi, Nagrek, Limbangan, sampai Garut saat arus mudik dan arus balik nanti," ucapnya.

Baca juga: Garuda Indonesia Prediksi Kenaikan Jumlah Penumpang di Periode Mudik 2022

Dia melanjutkan, mulai dari Simpang Susun Cileunyi sampai Sumedang, pihaknya juga sudah meminta agar Bupati dan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sumedang untuk melakukan penataan ulang melihat masih banyaknya hambatan tidak hanya saat momentum Lebaran tetapi saat akhir pekan.

"Hingga saat ini masih banyak terlihat kendaraan roda dua yang melawan arus serta kawasan yang rawan banjir. Sementara itu untuk di Nagrek sendiri setelah adanya pembangunan fly over sudah terlihat lebih baik namun Pemerintah Daerah perlu mengedukasi masyarakat agar tidak berjualan di sembarang tempat," kata Budi.

Sementara itu, Budi menegaskan bahwa permasalahan lalu lintas merupakan kondisi nyata yang harus dibahas bersama-sama.

"Apakah nantinya akan dibuat rekayasa lalu lintas seperti sistem one way (satu arah) atau semacam simulasi sebagai persiapan menjelang Angleb tahun ini," ujarnya.

Dia pun berharap dengan adanya koordinasi antar instansi ini dapat meningkatkan pola penyelesaian permasalahan arus lalu lintas yang selaras.

Rapat koordinasi ini dihadiri juga Direktur Lalu Lintas Jalan Cucu Mulyana, Direktur Prasarana Transportasi Jalan Popik Montanasyah, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah IX Provinsi Jawa Barat Denny Michels Adlan, Wadir Lantas Polda Jawa Barat AKBP Matrius, perwakilan Kepala Dinas Perhubungan kabupaten atau kota seluruh Jawa Barat, Jasa Raharja, dan Jasa Marga.

Baca juga: Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik, YLKI: Sama Saja Melarang Mudik Secara Halus...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com