Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Negara yang Paling Banyak Membeli Senjata dari Rusia, Indonesia Termasuk?

Kompas.com - Diperbarui 26/03/2022, 07:25 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Aljazeera

Perusahaan-perusahaan Rusia adalah pesaing berat korporasi produsen jet tempur asal AS seperti Lockheed Martin.

Dibandingkan senjata buatan perusahaan AS, Rusia memang menawarkan senjata yang lebih murah dengan keandalan yang tak kalah dengan kompetitornya dari Negeri Paman Sam.

Antara 2016 dan 2020 Rusia mengirimkan sekitar 400 jet tempur termasuk keluarga jet Sukhoi dan MiG, ke 13 negara. India membeli setidaknya setengah dari mereka.

India juga salah satu dari hanya enam negara di dunia yang mengoperasikan kapal selam bertenaga nuklir yang disewa dari Rusia.

Baca juga: 22 Tahun Pisah dari RI, Mengapa Timor Leste Setia Gunakan Dollar AS?

Rusia juga terus mengejar ketertinggalannya dari AS. Banyak senjata era Soviet yang di-upgrade kemampuannya.

Bayangkan, untuk pesawat udara saja, Rusia punya banyak varian antara lain Yak-130, Su-25, Su-30K, Su-30MK, Su-33S, MiG-29S, Mi-8MT, Mi-26, Mi24P, Ka-52, Ka-31, Ka-226, Il-76M, A-50eH.

Bisa dikatakan, Rusia semakin mengembangkan sistem yang lebih maju, termasuk sistem pertahanan rudal permukaan ke udara S-400 yang telah dijual ke China, India, Suriah, dan Turki.

Beberapa negara lain telah menyatakan minatnya untuk membeli sistem pertahanan udara jarak jauh, yang harganya sekitar 400 juta dollar AS per unit.

Contoh dari senjata lawas yang terus diperbaharui adalah senapan Kalashnikov alias AK-47.

Baca juga: Begini Cara Negeri Jiran Malaysia Atasi Masalah Minyak Goreng

Dikembangkan oleh jenderal tentara Soviet Mikhail Kalashnikov pada 1940-an, AK-47 adalah senapan serbu yang murah, tahan lama, dan mudah digunakan oleh pasukan infanteri standar untuk lebih dari 100 negara.

AK mengacu pada "Avtomat Kalashnikova", bahasa Rusia untuk Kalashnikov otomatis, dan angka "47" mewakili tahun pembuatan senapan.

Diperkirakan ada 100 juta AK-47 di seluruh dunia dengan berbagai varian, menjadikannya senapan serbu yang paling banyak dimiliki di dunia.

Pengeluaran militer

Pada tahun 2020, AS menghabiskan 778 miliar dollar AS untuk angkatan bersenjatanya – pengeluaran militer terbesar di dunia dan lebih dari gabungan 10 negara dengan pengeluaran tertinggi berikutnya, menurut SIPRI.

China berada di peringkat kedua dengan 252 miliar dollar AS, diikuti oleh India dengan 73 miliar dollar AS, Rusia dengan pengeluaran 62 miliar dollar AS, dan Inggris dengan 59 miliar dollar AS.

Baca juga: Singapura, Negeri Mungil yang Banyak Menguasai Kebun Kelapa Sawit di RI

Pengeluaran militer Rusia telah tumbuh secara signifikan selama tiga dekade terakhir. Pada tahun 2020, Moskow menghabiskan sekitar 62 miliar dollar AS (4 persen dari PDB) untuk militernya.

Halaman:
Sumber Aljazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com