Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Wapres Ma'ruf Ajak Masyarakat Jabar Manfaatkan Lahan Terbuka dengan Konsep Integrated Farming

Kompas.com - 28/03/2022, 13:54 WIB
Dwi Nur Hayati ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Kyai Haji (KH) Ma'ruf Amin mengajak masyarakat di Jawa Barat (Jabar) untuk bertanam dengan konsep integrated farming atau pertanian terpadu. Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan terbuka masyarakat.

"Saya ingin memberi kesempatan pada masyarakat untuk menanam di lahan yang dikuasai swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (28/3/2022).

Sebab, kata Ma'ruf, ada masyarakat terkadang bisa menanam tetapi tidak dapat menjual hasilnya. Bahkan kondisinya mereka juga bisa lebih sulit karena tidak ada lahan dan off taker atau penjamin komoditas hasil tani.

Pernyataan tersebut ia sampaikan seusai kegiatan menanam jagung dan kedelai di Kabupaten Purwakarta, Jabar, Senin (28/3/2022).

Baca juga: Kunjungan Kerja ke Purwakarta, Wapres Tanam Jagung dan Kedelai

Menurut Ma'ruf, integrated farming adalah ekosistem yang bisa membawa pertanian Indonesia jauh lebih modern dan bisa memberdayakan masyarakat melalui pertanian terintegrasi.

"Apalagi di Jabar banyak lahan seperti ini. Nah, ke depan kami bisa melakukan digitalisasi termasuk di pesantren-pesantren supaya mereka dapat memanfaatkan lahannya secara baik. Pastinya ini dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan pemulihan ekonomi di akar rumput," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memberikan apresiasi terhadap upaya pemerintah, terutama jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) yang terus membangun pertanian dengan skala besar berbasis kerakyatan.

"Kami mengapresiasi Wapres Ma'ruf dan Kementan karena sekarang jika di survei urusan sembako ini selalu menjadi nomor satu. Apabila negara hadir tentu akan diapresiasi,” imbuh pria yang akrab disapa Kang Emil itu.

Baca juga: Kementan Genjot KUR Pertanian di Jawa Timur untuk Memacu Kesejahteraan Petani

Oleh karenanya, lanjut dia, pihaknya ingin memberikan kontribusi dalam manajemen pertanahan yang dikuasai mayoritas. Dengan begitu, ke depannya pesantren memiliki lahan luas dan bisa mengerjakan komoditas yang dibutuhkan.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, penggunaan bibit unggul dan alat mesin pertanian (alsintan) dinilai penting untuk menumbuhkan produktivitas serta minat generasi muda terhadap sektor pertanian.

"Untuk itu, kami terus menggiatkan kegiatan ini. Semoga apa yang telah diresmikan bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Tentu kami ingin membuka diri terkait benih, pupuk dan alsintan untuk kemajuan pertanian kita bersama," ujarnya.

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kisah Sanip Bertahan di Tengah Stigma Serba Mahal SCBD | Daftar Biaya Admin Baru BCA

[POPULER MONEY] Kisah Sanip Bertahan di Tengah Stigma Serba Mahal SCBD | Daftar Biaya Admin Baru BCA

Whats New
UMKM Didorong Melek Digital agar Bisa Tembus Pasar Ekspor

UMKM Didorong Melek Digital agar Bisa Tembus Pasar Ekspor

Whats New
6 Tips Mengelola Keuangan bagi UMKM

6 Tips Mengelola Keuangan bagi UMKM

Smartpreneur
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Gaji Tinggi Eko Darmanto, Eks Kepala Bea Cukai DIY yang Diciduk KPK

Gaji Tinggi Eko Darmanto, Eks Kepala Bea Cukai DIY yang Diciduk KPK

Whats New
Kereta Cepat Whoosh Sudah Digunakan oleh 718.000 Penumpang

Kereta Cepat Whoosh Sudah Digunakan oleh 718.000 Penumpang

Whats New
3 Perusahaan Gas Teken Perjanjian Jual Beli untuk Pasok Industri di Aceh dan Sumut

3 Perusahaan Gas Teken Perjanjian Jual Beli untuk Pasok Industri di Aceh dan Sumut

Whats New
Apa Itu Asuransi: Pengertian, Unsur, Manfaat, dan Jenisnya

Apa Itu Asuransi: Pengertian, Unsur, Manfaat, dan Jenisnya

Earn Smart
Cara Menghitung Pendapatan Per Kapita dan Contohnya

Cara Menghitung Pendapatan Per Kapita dan Contohnya

Whats New
Rekrutmen Tamtama dan Bintara TNI AL 2024 Dibuka, Simak Persyaratannya

Rekrutmen Tamtama dan Bintara TNI AL 2024 Dibuka, Simak Persyaratannya

Work Smart
Luncurkan Iklan Terbaru, Sido Muncul Promosikan Pariwisata Indonesia ke Dunia Internasional

Luncurkan Iklan Terbaru, Sido Muncul Promosikan Pariwisata Indonesia ke Dunia Internasional

BrandzView
Perkuat Vokasi Standar Eropa, Kemenperin Gandeng Mitra Jerman dan Swiss

Perkuat Vokasi Standar Eropa, Kemenperin Gandeng Mitra Jerman dan Swiss

Whats New
Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Work Smart
Cek Promo 12.12 KAI, Beli Tiket Kereta Api Dapat Diskon 20 Persen

Cek Promo 12.12 KAI, Beli Tiket Kereta Api Dapat Diskon 20 Persen

Whats New
Tinggalkan Dollar AS, Transaksi Indonesia dan Korea Selatan Gunakan Rupiah dan Won Mulai 2024

Tinggalkan Dollar AS, Transaksi Indonesia dan Korea Selatan Gunakan Rupiah dan Won Mulai 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com