Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Ditutup Menguat, Asing Borong Saham TLKM, ANTM, dan BBRI

Kompas.com - 28/03/2022, 15:45 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/3/2022). IHSG sempat menyentuh zona merah di awal perdangan dan berbalik menguat setelahnya.

IHSG ditutup naik 47,07 poin (0,67 persen) pada level 7.049,6. Asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 857,92 miliar pada perdagangan hari ini.

Melansir RTI, terdapat 286 saham yang hijau, 236 saham merah, dan 166 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi seharian ini mencapai Rp 13,8 triliun dengan volume 25,4 miliar saham.

Baca juga: IHSG Tancap Gas ke Level 7.029,08 di Sesi I, Rupiah Justru Lesu

Telkom Indonesia (TLKM) mencatatkan aksi beli bersih asing tertinggi Rp 453,7 miliar. TLKM, menguat 1,7 persen di level Rp 4.600 per saham. Adapun total transaksi TLKM hari ini mencapai Rp 842,4 miliar dengan volume 184,1 juta saham.

Net buy asing tertinggi juga dicatatkan oleh Aneka Tambang (ANTM) sebesar Rp 106,5 miliar. ANTM selama sesi II perdagangan melemah 1,13 persen di level Rp 2.630 per saham. ANTM juga mencatatkan total transaksi Rp 318,6 miliar dengan volume 121,1 juta saham.

Kemudian, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga mencatatkan aksi beli bersih asing tertinggi selanjutnya sebesar Rp 96,7 miliar. Saham BBRI berada di level Rp 4.730 per saham atau naik 0,4 persen. Adapun volume perdagangan BBRI mencapai 106,8 juta saham dengan total transaksi Rp 503,6 miliar.

Saham yang menopang indeks dipimpin oleh Adaro Minerals (ADMR) dan Bukalapak (BUKA) yang melesat 8,4 persen masing-masing di level Rp 2.110 per saham dan Rp 334 per saham. Dilanjutkan oleh Astra International (ASII) yang menguat 4,6 persen di level Rp 6.700 per saham.

Saham–saham yang menahan indeks hari ini antara lain, Harum Energy (HRUM) yang ambles 3,39 persen di level Rp 11.400 per saham. Kemudian, Kalbe Farma (KLBF) terperosok 2,4 persen menjadi Rp 1.630 per saham, dan Vale Indonesia (INCO) turun 1,4 persen di level Rp 6.750 per saham.

Baca juga: Lanjutkan Pelemahan, IHSG Pagi Tinggalkan Level 7.000

Bursa Asia mayoritas hijau, dengan kenaikan Strait Times 0,24 persen, Shanghai Komposit 0,07 persen, dan Hang Seng Hong Kong 1,31 persen. Sementara itu, Nikkei melemah 0,73 persen.

Bursa Eropa hijau dengan kenaikan FTSE 0,2 persen, dan Xetra Dax menguat 1,3 persen.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot sore ini melemah.

Berdasarkan Bloomberg, mata uang garuda berada di level Rp 14.360 per dollar AS, turun 14 poin atau 0,1 persen.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.360 per dollar AS pada Senin (28/3/2022), atau melemah dibandingkan sebelumnya Rp 14.341 per dollar AS.

Baca juga: Inggris Bakal Atur Regulasi Perdagangan Kripto, Harga Bitcoin dkk Menguat

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com