Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips untuk Berinvestasi Aset Kripto di 2022

Kompas.com - 28/03/2022, 18:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar kripto berkembang cepat dan pesat di Indonesia. Sebagian masyarakat pun mulai melirik aset kripto sebagai instrumen untuk melakukan diversifikasi portofolio investasi mereka.

Bitcoin misalnya, kendati dinilai sebagai salah satu jenis aset yang volatil karena perubahan harganya dapat berlangsung dengan cepat dalam waktu singkat, aset ini justru kini digadang-gadang sebagai “emas digital”.

Hal ini disebabkan karena Bitcoin dinilai menarik untuk dijadikan sebagai investasi jangka panjang.

Baca juga: Mengenal Reksa Dana Pembagian Hasil Investasi (PHI)

Akibatnya, banyak orang terjebak dalam ketergesaan di mana mereka tidak mempelajari secara mendetail mengenai koin yang ingin dibeli dan kegunaannya dan menjadi cemas mengamati perkembangan pasar.

Head of Growth Zipmex Indonesia Siska Lestari mengatakan, tren berinvestasi di kripto saat ini sedang naik.

Namun, sebelum memulai berinvestasi sebaiknya pahami dulu hal-hal dasar dari kripto dan apa saja yang perlu dihindari.

"Sebisa mungkin hindari hal-hal seperti membeli koin karena hanya harganya yang murah, ingin uang instan, dan salah dalam memilih platform untuk berinvestasi kripto," ujarnya dalam siaran persnya, Senin (28/3/2022).

Dia pun membeberkan beberapa tips untuk berinvestasi aset Kripto.

Tips pertama adalah mulai dari nominal kecil. Dia menjelaskan, banyak orang beranggapan bahwa untuk memulai investasi membutuhkan modal yang besar. Padahal sebenarnya, tidak juga.

Baca juga: 3 Jenis Investasi Jangka Pendek yang Cocok Buat Pemula

Walau demikian, kata dia, salah satu hal penting yang sering terlupakan adalah menyesuaikan nominal investasi dengan kondisi keuangan.

"Gunakan uang dingin atau dana yang dialokasikan untuk investasi, bukan kebutuhan atau keperluan mendesak. Siapkan rencana investasi dengan matang dan alokasikan sumber dana dengan baik dan bijak. Sehingga kondisi keuangan tetap stabil pada saat itu dan setelahnya," jelasnya.

Tips kedua adalah cari tahu dan pelajari ilmu dasar kripto.

Diakuinya, saat ini kebanyakan orang mengalami “Fear of Missing Out” (FOMO) dan mulai berinvestasi di aset kripto tanpa persiapan dan hanya sekadar ikut-ikutan.

Untuk meminimalisir hal ini, pastikan melakukan riset melalui sumber-sumber terpercaya sebelum mulai berinvestasi. Riset merupakan hal yang sangat penting dan fundamental untuk dilakukan.

" Lakukan pemeriksaan latar belakang terhadap aset dan platform yang akan digunakan. Jangan lupa juga untuk mempelajari perkembangan dunia agar dapat meminimalisir kerugian," katanya.

Tips yang ketiga adalah siapkan strategi yang matang.

Dalam hal ini dijelaskan dia, jangan mudah tergiur dengan koin baru yang memiliki harga fantastis. Dimulai dari mengidentifikasi macam-macam koin dari sumber yang terpercaya, lalu membuat perencanaan, seberapa banyak uang yang akan diinvestasikan dan dalam jangka waktu berapa lama akan diinvestasikan.

Kemudian, pastikan juga platform exchange atau crypto wallet yang dipilih sudah terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).

Tips yang keempat adalah berinvestasilah di lebih dari satu koin.

Istilah “Don’t put your eggs in one basket” tentunya sudah bukan lagi barang baru di dunia investasi. Istilah tersebut merupakan saran untuk tidak menginvestasikan uang yang kita miliki hanya ke dalam satu koin saja.

Sebaliknya, untuk meminimalisasi kerugian, investor bisa membagi dana yang dimiliki ke dalam beberapa koin atau dikenal sebagai diversifikasi.

Sehingga, jika kita mengalami kerugian di koin tertentu, masih mempunyai cadangan investasi di koin lain dan kesempatan mendapat keuntungan.

Tips yang kelima yang tak kalah penting lainnya adalah cari tahu Top Gainer dan Top Loser.

Dijelaskan dia, dalam sebuah aktivitas jual-beli aset investasi, investor kerap memerhatikan aset top gainer dan top loser pada hari tersebut.

Top gainer adalah koin yang mengalami peningkatan harga paling tinggi dan terjadi dalam satu hari perdagangan, sedangkan top loser adalah koin yang mengalami penurunan harga paling tinggi pada hari tersebut.

Bagi investor, informasi mengenai koin top gainer dan top loser merupakan hal penting yang dapat memberikan pandangan mengenai koin yang sedang memiliki tren positif ataupun negatif, serta kondisi pasar secara keseluruhan.

Baca juga: Bingung Investasi Emas atau Bitcoin? Simak 4 Perbedaan Keduanya Berikut!

"Dengan mengetahui hal tersebut dapat membantu investor untuk menyusun strategi perdagangan, bahkan bisa mendapatkan ratifikasi yang lebih baik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com