Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lunasi Utang Rp 51 Triliun, Bos PLN: Biar Sehat dan Makin Lincah Jalankan Bisnis

Kompas.com - 28/03/2022, 20:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengklaim bahwa PLN telah melunasi utang sebesar Rp 51 triliun sepanjang periode 2020-2021. Langkah ini menurutnya dilakukan agar keuangan perseroan lebih sehat dan bisa makin lincah dalam menjalankan bisnisnya.

"Kami bangga umumkan PLN upaya pelunasan utang dipercepat Rp 30,8 triliun pada 2020 dan 2021 senilai Rp 21,7 triliun. Dengan upaya baik itu, menaikkan demand bagaimana mengelola revenue dan kurangi cost kami," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (28/3/2022).

Baca juga: Cara PLN Pangkas Utang Rp 51 Triliun, Dirut: Efisiensi dan Dorong Penjualan Listrik

Setiap tahunnya, lanjut Darmawan, perusahaan terus berupaya menekan utang dan melakukan pelunasan. Pada tahun ini, PLN akan kembali membayar utang sebesar 1,5 miliar dollar AS atau setara Rp 21,4 triliun lebih (kurs Rp 14.300).

Ia bilang, dengan pelunasan utang lebih cepat tersebut maka berdampak pada penurunan beban keuangan PLN. Selain itu, juga berpengaruh pada Biaya Pokok Penyediaan listrik (BPP) yang turun hingga Rp 5 triliun pada tahun lalu.

Dengan kondisi ini, kata Darmawan ruang fiskal PLN juga membaik. Darmawan menjelaskan saat ini total aset PLN mencapai Rp 1.700 triliun dengan pendapatan operasional sebesar Rp 300 triliun per tahun.

Sejak 2020, PLN terus melakukan upaya pengurangan beban utang perusahaan. Pada 2020 silam, PLN berhasil mengurangi beban utang yang semula Rp 450 triliun menjadi Rp 430 triliun.

Baca juga: Kendaraan Listrik Diklaim Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan, Ini Hitung-hitungan PLN

Pada Januari 2022, PLN membukukan pendapatan sebesar Rp 25,13 triliun. Kinerja itu naik 12,38 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 22,36 triliun. Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi mengatakan, kenaikan pendapatan PLN di bulan pertama tahun 2022 itu dipicu meningkatnya pertumbuhan penjualan listrik.

Tercatat penjualan listrik PLN pada Januari 2022 mencapai 22,45 gigawatt hour (GWh), meningkat 1,03 persen dari periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai 22,23 GWh. Selain itu, jumlah pelanggan pun bertambah.

Ini ditunjang dengan peningkatan kapasitas pembangkit sebesar 29 megawatt (MW) pada Januari 2022, atau meningkat 209,57 persen (yoy). Pasokan listrik ke pelanggan juga didukung penambahan kapasitas transmisi PLN sebesar 2,22 persen (yoy) menjadi 177 kilometer sirkuit (kms) hingga akhir Januari 2022.

Sementara untuk, gardu induk PLN terdapat penambahan kapasitas sebesar 120 mega volt ampere (MVA). Sedangkan gardu distribusi, PLN mencatat penambahan kapasitas 34 MVA. Pembangunan infrastruktur tersebut menunjang perluasan pasokan listrik ke pelanggan. Di sisi lain, peningkatan layanan pada pelanggan juga dilakukan melalui PLN Mobile sehingga kini memiliki 17 juta pengguna.

Baca juga: Punya Mobil Listrik? PLN Kasih Diskon 30 Persen Buat Isi Daya Kendaraan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com