Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Targetkan Dua Destinasi Wisata Ini Bisa Gaet Wisatawan "High Spender"

Kompas.com - 29/03/2022, 21:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rapat koordinasi tingkat menteri. Rapat ini membahas terkait Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional (RIDPN)/ITMP Manado-Likupang dan Bangka Belitung.

Dalam rapat tersebut Luhut mengatakan, Manado-Likupang dan Bangka Belitung berpotensi menjadi gerbang pariwisata Indonesia bagian utara. Dua destinasi ini dapat dikembangkan menjadi destinasi yang berkelanjutan dan bernilai tambah tinggi dengan target wisatawan high spender, baik nusantara maupun mancanegara.

"Target wisatawan high spender tersebut akan memberikan dampak pendapatan pariwisata yang lebih tinggi," kata dia melalui keterangan tertulis, Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Sandiaga Uno Targetkan Devisa Pariwisata 2022 Tembus Rp 24 Triliun

Mengoptimalisasikan potensi itu, menurutnya harus tersedia aksesibilitas yang memadai, amenitas memenuhi standar, atraksi yang menarik, serta fasilitas layanan pariwisata lainnya. Luhut menambahkan, dukungan investasi tentu menjadi penting, untuk pembiayaan pengembangan fasilitas tersebut.

Secara khusus terkait investasi, mantan Jenderal Kopassus kembali menjelaskan bahwa Rencana Induk harus mampu memetakan potensi-potensi yang membutuhkan investasi sehingga lebih mudah untuk ditawarkan kepada investor.

Karena itu, Luhut yakin Rencana Induk yang disusun telah mempertimbangkan aspek-aspek berkelanjutan seperti ekonomi biru, hijau, dan sirkular hingga mendukung inklusivitas.

"Tentu ini akan menjadi nilai tambah pariwisata dan poin promosi investasi yang baik yang sejalan dengan semakin pesatnya green-investing," sambungnya.

Selain itu, kata dia, Rencana Induk juga harus berperan sebagai pedoman bagi pemerintah dalam perencanaan arah pembangunan kepariwisataan, pengembangan infrastruktur, pemanfaatan sumber daya alam kehutanan dan kemaritiman, serta pemetaan kebutuhan sumber daya manusia, sejak saat ini hingga 25 tahun kedepan.

Baca juga: Erick Thohir: Potensi Pariwisata Sangat Besar tapi Kurang Terintegrasi

Pasalnya, apabila dijalankan dengan baik, maka realisasi Rencana Induk ini akan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat.

"Yang dimulai dari penyerapan tenaga kerja, peningkatan permintaan terhadap produk UKM/IKM/Artisan hingga potensi peningkatan usaha di bidang jasa pariwisata," ucapnya.

Luhut juga meminta semua pihak di pemerintahan untuk dapat menyelesaikan terlebih dahulu seluruh hambatan yang ada, terutama hambatan lahan yang sering mengganggu rencana pembangunan.

"Mari kita wujudkan Manado-Likupang dan Bangka Belitung sebagai destinasi wisata yang inklusif, berdaya saing dan mampu memberikan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan secara berkelanjutan. Saya titip kepada Pak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk semakin menggaungkan kampanye #BanggaBerwisatadiIndonesiaAja secara lebih masif," pintanya.

Sejalan dengan itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menuturkan, jika ITMP sudah ditetapkan menjadi Peraturan Presiden maka akan mudah merencanakan, mengelola, hingga akselerasi pelaksanaan pembangunan destinasi wisata yang berkelas.

"Harapannya setelah ITMP ini ditetapkan jadi Peraturan Presiden, kita bisa mengakselerasi pelaksanaan dari master plan ini agar kita bisa menyiapkan Manado-Likupang dan Bangka Belitung sebagai Destinasi Pariwisata Nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing global (world class) didukung dengan kolaborasi dan komitmen seluruh stakeholder terkait," kata Sandiaga.

Baca juga: Kemenkeu: Sektor Pariwisata Tak Bisa Pulih Cepat karena Bergantung Sentimen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com