"Harapannya ke depan plafon BWM ditingkatkan ya," ucap dia.
Baca juga: SPBU Shell Modular, Bisnis dengan Investasi SPBU yang Lebih Terjangkau
BWM Ponpes Mawaridussalam telah menyalurkan pembiayaan ke ratusan orang
Selain Rika, BWM Pondok Pesantran Mawaridussalam telah menyalurakn pembiayaan kepada total 426 nasabah, dengan nilai mencapai sekitar Rp 689 juta sejak diluncurkan pada Oktober 2018.
Kepala Bagian Keuangan atau Bendahara BWM Pondok Pesantren Mawaridussalam mengatakan, pembiayaan BWM menjadi menarik bagi masyarakat sekitar pondok pesantren. Sebab, pembiayaan ini tidak memerlukan agunan, dan imbal hasil yang hanya mencapai 3 persen per tahun.
"Alhamdulilah bisa membantu sedikit banyak keuangan masyarakat,” ujar dia.
Meski tidak mensyaratkan agunan, Radiansyah melaporkan, tingkat kredit macet BWM ini terjaga tetap 0 persen. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh pendampingan dan bimbingan yang diberikan pihak BWM kepada calon debitor.
Baca juga: Disubsidi Pemerintah, Ini Harga Tiket KA Jakarta-Garut dan Cibatu-Garut
Bukan hanya sekadar bimbingan usaha, pendampingan juga diberikan dalam bentuk juga ilmu agama dan aneka pelatihan keterampilan. Dalam proses pendampingan, BWM juga melihat kedisiplinan calon debitur, sehingga mereka bisa menyeleksi pemberian pembiayaan.
"Kami sejak awal sudah selektif. Juga kami ajarkan kalau berhutang tanpa melunasi itu sesuatu yang buruk," ucap Radiansyah.
Pemberian pembiayaan BWM dinilai telah membantu sejumlah nasabah untuk mengembangkan bisnisnya. Ini tercermin dari adanya beberapa nasabah yang tidak lagi mengakses pembiayaan dari BWM, tapi ke bank syariah sebab kebutuhan pembiayaannya lebih besar.
"Ada yang naik kelas (dari BWM ke bank syariah). Kita ajukan ke BSI. Kita arahkan ke sana," katanya.
Melihat tingginya permintaan dan rendahnya tingkat kredit macet, Radiansyah berharap, OJK dapat mempertimbangkan untuk menaikan batas atas penyaluran BWM.
"Saya minta dari OJK supaya BWM bisa dinaikan lebih dari 3 juta," ucap dia.
Baca juga: Sri Mulyani: Negara Hibahkan Aset Rp 488,5 Triliun dalam 3 Tahun Terakhir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.