BANGKA, KOMPAS.com - Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, Dany Amrul Ichdan mengatakan, tidak ada ruang bagi seluruh jajaran dalam hal radikalisme dan intoleransi. Mitigasi bakal dilakukan di seluruh badan usaha demi pencegahan sejak dini.
"Kita tahu yang namanya radikalisme itu tidak muncul tiba-tiba. Tapi dimulai dari pemikiran-pemikiran awal yang terus berkembang sehingga perlu mitigasi," kata Dany seusai reaktivasi kawasan Bangka Island Outdoor (BIO) sebagai bukit Akhlak di Desa Deniang, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (29/3/2022).
BIO merupakan kawasan yang dirintis PT Timah sejak 1993. Kawasan dengan kontur perbukitan dan pantai ini diproyeksikan sebagai pusat latihan BUMN.
Baca juga: Cerita Bisnis Parfum Ulat Bulu, dari Modal Rp 1 Juta, Kini Raup Omzet Rp 6 Juta Per Bulan
Dany menuturkan, indikasi radikalisme salah satunya bisa dilihat dari kinerja karyawan yang tidak lagi konstruktif. Bahkan cenderung bertentangan dengan nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan semangat pendiri bangsa.
"Jika (radikalisme) ditemukan, dari Kementerian BUMN sudah jelas, tidak ada ruang untuk itu," ujar Dany.
Patut disyukuri saat ini, kata Dany, belum ada temuan atau indikasi radikalisme di dalam lembaga MIND ID dan anggota usahanya. Untuk itu mitigasi seperti dalam bentuk dialog serta diskusi bakal terus digiatkan.
MIND ID juga menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai narasumber.
"Kalau BNPT punya warung NKRI, kita mungkin bisa juga bikin warung milenial, agar ada dialog dan ini mitigasi pencegahan sejak dini," ucap Dany.
Baca juga: Pelni Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Tertarik?
BUMN saat ini kata Dany juga melaksanakan pekerjaan dengan cara ber-AKHLAK yang merupakan akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.
Sementara itu, Direktur Sumberdaya Manusia PT Timah, Yennita mengatakan, pengembangan kawasan BIO yang kini memiliki bukit Akhlak bagian dari sinergi BUMN.
"Pelatihannya kita bentuk di sini sehingga bisa berjalan bersama membangun NKRI," pungkas Yennita.
Baca juga: Bappenas: Pemindahan Ibu Kota Negara Bukan Semata Pindah Gedung, Cara Kerja Juga Diubah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.