Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Beras hingga Daging Ramadhan-Lebaran Aman, tapi Harganya Naik...

Kompas.com - 30/03/2022, 17:04 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (BPN) memastikan, stok beras hingga daging selama bulan puasa dan Lebaran aman dan mencukupi kebutuhan.

Kesiapan stok tersebut sudah diperhitungkan BPN dalam prognosa neraca pangan selama dua bulan ke depan, yakni bulan April-Mei 2022.

"Berdasarkan prognosa neraca pangan yang kami susun untuk persiapan April-Mei ini cukup. Posisi neraca pangan sampai Mei, di sini neracanya positif," ucap Sekretaris Utama BPN, Sarwo Edhy dalam diskusi media secara virtual di Jakarta, Rabu (30/3/2022).

Baca juga: Blibli Tebar Promo Diskon hingga 90 Persen untuk Beli Produk Persiapan Bulan Ramadhan

Sarwo menjelaskan, stok beras untuk dua bulan ke depan tersedia sekitar 8,75 juta ton dengan harga rata-rata nasional tingkat konsumen sebesar Rp 10.850/liter.

Selain beras, beberapa jenis pangan lainnya seperti gula konsumsi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, telur ayam, daging kerbau dan sapi, cabai, serta daging ayam dipastikan aman.

"Jadi posisi dipastikan untuk pangan selama Ramadhan dan Idul Fitri itu aman untuk 9 komoditas pangan yang menjadi tanggung jawab BPN," ungkap Sarwo.

Baca juga: H-3 Puasa Ramadhan, Harga Daging Sapi, Gula, hingga Telur Ayam Naik

Berdasarkan catatan BPN, stok gula konsumsi untuk dua bulan ke depan tersedia 544.250 ton dengan harga rerata Rp 14.540/kg. Stok daging baik daging sapi dan kerbau tersedia sekitar 31.153 ton dengan harga Rp 128.540/kg.

Lalu untuk jagung, tersedia 3,18 juta ton dengan harga di tingkat petani Rp 4.590. Bawang merah tersedia 92.435 ton dan bawang putih 104.966 ton dengan harga masing-masing Rp 33.180/kg dan Rp 30.570/kg.

Baca juga: Permintaan Tinggi, Harga Gula Pasir hingga Daging Sapi Melonjak Jelang Puasa

"Cabai juga masih aman ada 40.383 ton (cabai rawit) dan 27.957 (cabai merah). Harganya masing-masing Rp 40.383/kg dan Rp 27.957/kg," rinci Sarwo.

Adapun untuk kedelai tersedia 142.307 ton, tingkat harga di petani Rp 9.190. Kemudian, telur ayam tersedia 98.576 ton dengan harga Rp 24.720/kg, dan daging ayam 357.770 ton dengan harga Rp 35.680/ekor.

Baca juga: Bulog Pastikan Stok Beras Aman Jelang Ramadhan

 

Harga komoditas naik

Kendati mencukupi, dia tidak memungkiri ada kemungkinan kenaikan musiman harga komoditas tersebut.

"Walaupun harga-harga sedikit naik, memang ini tradisi menjelang puasa dan Lebaran lebih banyak untuk persediaan, ada sahur ada buka, sehingga masyarakat Indonesia biasanya lebih banyak untuk membeli di bulan-bulan puasa dan menjelang Idul Fitri," tandas Sarwo.

Sebelumnya, kenaikan harga juga disinggung oleh Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi). Komoditas tersebut, yakni bawang putih, ayam, telur, gula pasir, minyak goreng, dan daging sapi.

Baca juga: Peringatan Dini Badan Pangan Nasional: Harga Daging Ayam Naik Jelang Ramadhan

 

Kenaikan harga minyak goreng curah

Wasekjen Kebijakan Publik DPP IKAPPI, Teguh Stiawan mengatakan, kenaikan itu sulit ditahan oleh pedagang pasar.

Pedagang sulit menahan kenaikan harga minyak goreng curah dan gula pasir karena adanya penurunan distribusi yang cukup panjang. Harga minyak goreng saat ini masih tembus Rp 19.000 sampai Rp 20.000 per liter, gula pasir tembus di kisaran Rp 15.000/kg.

Pasalnya, pengiriman minyak goreng curah hanya dua kali seminggu, padahal biasanya bisa 3-4 kali seminggu. Sedangkan gula pasir mengalami penurunan distribusi hingga 40 persen. Tak heran, harga dua komoditas ini membengkak.

Sedangkan komoditas lain seperti bawang putih, ayam, telur mengalami kenaikan permintaan kurang lebih 30 persen dengan harga rata rata bawang putih dari harga Rp 33.000 menjadi Rp 33.900.

Lainnya, komoditas ayam naik dari harga Rp 38.000 per ekor menjadi Rp 39.000 per ekor. Telur ayam naik dari Rp 25.000 menjadi Rp 25.500. Adapun harga daging melonjak dari sekitar Rp 140.000 menjadi Rp 141.000.

"Beberapa komoditas ini penting untuk dijaga agar menjelang ramadhan atau H-3 yang biasanya memiliki permintaan hingga 50 persen bisa di antisipasi," ungkap Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com