Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Bodong Triumph Diduga Rugikan Korbannya Rp 2,3 Miliar, Seret Nama Artis Indra Bekti

Kompas.com - 30/03/2022, 18:48 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tak henti–hentinya kasus investasi bodong menelan korban. Kini giliran aplikasi Triumph yang diduga telah merugikan membernya hingga Rp 2,3 miliar, bahkan menyeret nama artis Indra Bekti.

Laporan dari korban yang mengaku tertipu sudah diterima oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dit Tipideksus) Bareskrim Polri dengan nomor STTL/084/III/BARESKRIM.

Dalam laporan tersebut, dikatakan bahwa Indra Bekti memiliki keterlibatan sebagai Brand Ambassador.

Baca juga: Apa itu Fahrenheit? Platform Investasi Bodong yang Membuat Bosnya Ditangkap

Terkait hal tersebut, Indra Bekti melalui akun Instagram @indrabekti memberikan klarifikasi. Ia menyebut bahwa dirinya memang bekerja sama dengan Triumph, namun sebagai brand ambassador.

Indra Bekti menampik tuduhan, bahwa dirinya ikut terlibat dan menikmati uang hasil kerugian nasabah Triumph.

Baca juga: Penipuan Robot Trading Fahrenheit Capai Rp 5 Triliun, Lebih Mengerikan dari Kasus Indra Kenz dan Doni Salmanan

“Saya memang mendapatkan kerja sama dengan yang namanya aplikasi Triumph dan saya kenal dengan pemiliknya. Saya bekerja sama menjadi brand ambassador-nya dan saya dibayar juga dengan koin. Saya bekerja profesional dan saya tidak ada hubungan apapun dengan mereka yang ingin bergabung dengn Triumph. Saya juga tidak menerima sepeser pun keuntungan dari mereka, dan saya tidak menerima uang dari member-member tersebut,” kata Indra Bekti dalam akun Instagram @indrabekti, Rabu (30/3/2022).

Baca juga: Apa Itu Binary Option? yang Membuat Crazy Rich Indra Kenz Terancam 20 Tahun Penjara

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Indra Bekti (@indrabekti)

Indra mengakui, saat ini memang beberapa nasabah atau member dari Triumph sedang dalam perselisihan.

Ia juga telah menanyakan perihal penyelesaian yang ditempuh antara kedua pihak langsung kepada Triumph.

Baca juga: Belajar dari Kasus Indra Kenz dan Doni Salmanan, Ini Cara Hindari Iming-iming Cuan Instan Investasi Bodong

 

Sejauh ini, Indra menilai ada itikad baik dari Triumph untuk menyelesaikan permasalahan, dan tidak menghindari membernya.

Sekarang mungkin ada sedikit masalah dari Triumph, dan saya sudah menerima keterangan dari pihak legal-nya. Jadi intinya, pihak nasabah saat ini bisa menghubungi pihak Triumph, dan mereka juga masih bisa menjelaskan,” ujar dia.

Baca juga: Investasi Saham hingga Aset Kripto Tak Selamanya Untung, Ini yang Perlu Dicermati Investor Pemula

 

Alasan Indra Bekti bergabung ke Triumph

Indra Bekti juga menjelaskan awal mula dirinya bergabung ke Triumph.

Dia menilai dengan bergabung pada platform investasi tersebut, ada peluang untuk mencoba keberuntungan melalui investasi aset kripto dan mempelajari jenis investasinya.

Atas kejadian tersebut, Indra menegaskan, bahwa dirinya bukan seperti afiliator–afiliator yang mendapatkan untung dari kerugian member.

Ia hanyalah bekerja profesional sebagai brand ambassador, dan tidak lebih dari itu.

Intinya saya brand ambassador bukan, afiliator-afiliator yang menerima keuntungan dari pihak lain. Mudah–mudahan Triumph bisa segera selesaikan masalah ini,” tegas Indra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com