BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Gojek

Event di Bali Makin Menggeliat, Asa Ekonomi Bangkit

Kompas.com - 31/03/2022, 13:56 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Setelah vakum dua tahun akibat pandemi Covid-19, festival musik independen dan seni, Joyland Festival, kembali digelar. Kali ini, Taman Bhagawan, Nusa Dua, Bali, dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan festival tahunan tersebut.

Acara yang digelar pada Jumat (25/3/2022) hingga Minggu (27/3/2022) itu sukses menuntaskan dahaga masyarakat akan hiburan berkualitas.

Tak hanya pencinta musik dan seni, festival yang menampilkan pertunjukan musik, pemutaran film, lokakarya kreatif, komedi, dan pasar yang dihadiri Presiden Joko Widodo pada Jumat (25/3/2022) tersebut turut membangkitkan perekonomian masyarakat agar kembali menggeliat.

Bali memang sengaja dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Joyland Festival 2022. Direktur Program dan Festival Joyland Ferry Dermawan menjelaskan, Bali sudah dikenal sebagai destinasi pariwisata dan memiliki infrastruktur yang memadai untuk menggelar event berskala nasional dan internasional.

Selain itu, Joyland Festival bakal ikut andil dalam membangkitkan sektor pariwisata di Bali usai dua tahun mengalami kontraksi akibat pagebluk.

Pemilihan Bali terbukti tepat. Sebanyak lebih dari 6.000 tiket berhasil terjual. Angka ini melebihi target yang telah ditetapkan. Dari segi demografi penonton, pembeli berasal dari beragam daerah, seperti Bali dan Jakarta.

“Selanjutnya, dari Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Barat (Jabar), Medan, Riau, Samarinda, Pontianak, Palu, dan Makassar. Hal yang mengejutkan, terdapat 80 pembeli tiket dari Papua Barat,” kata Ferry dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (30/3/2022).

Penampil dan kru di belakang panggung juga ikut merasakan kegembiraan penyelenggaraan Joyland Festival 2022. Pasalnya, selama dua tahun terakhir penyelenggaraan festival atau konser musik secara outdoor di Indonesia harus terhenti akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Gojek dan GoTo Finansial Ajak UMKM Olah Minyak Jelantah Jadi Lebih Bermanfaat

“Kepuasan kami tuh bisa ada optimisme lagi ke depan. Pasti teman-teman lain juga seperti itu ya, promotor-promotor yang lain,” ujar Ferry.

Masyarakat sekitar yang merupakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pun demikian. Mereka mendapatkan manfaat dari penyelenggaraan Joyland Festival 2022.

Salah satu pelaku UMKM yang merasakan manfaat itu adalah pemilik Warung Yoga Sulityowati (41) atau biasa dipanggil Ibu Yoga.

Pemilik warung yang menjual masakan khas Indonesia dan sudah menjadi mitra GoFood selama 6 bulan itu bersyukur atas festival musik dan seni yang diselenggarakan di Bali. Karena acara tersebut, dagangannya pun laris manis dibeli oleh penonton.

 

Suasana di Joyland Festival 2022.Dok. JoylandFest 2022/Ardi. Suasana di Joyland Festival 2022.

Selain membeli langsung ke warung, jumlah penjualan melalui aplikasi GoFood juga tak kalah banyak.

“Selama akhir pekan kemarin, omzet penjualan kami meningkat hingga 40 persen. Hal ini merupakan sesuatu yang patut kami syukuri, mengingat dua tahun terakhir ini kami benar-benar harus bertahan hidup,” ujar Ibu Yoga yang sudah lebih dari 20 tahun tinggal di Nusa Dua.

Ia pun berharap, acara serupa dapat kembali diselenggarakan di Bali. Dengan demikian, wisatawan yang datang berkunjung ke Bali, terutama Nusa Dua, menjadi semakin banyak.

“Saya dengar, banyak yang sudah divaksin sehingga mestinya Bali lebih aman ya buat berjalan-jalan dan wisata,” tuturnya.

Berkah penyelenggaraan Joyland Festival 2022 juga turut dirasakan oleh Gede Mustika (54), mitra pengemudi GoCar. Mustika mengatakan, dirinya banyak mengantar tamu ke lokasi festival selama akhir pekan kemarin, baik yang datang sendiri maupun bersama dengan teman-temannya.

Baca juga: GoTo Segera IPO, Driver Gojek Bakal Kebagian Saham

“Kebetulan, pada hari terakhir festival, hujan turun sehingga banyak penumpang yang menggunakan jasa kami,” ujar Mustika.

Mustika melanjutkan bahwa kondisi pariwisata di Bali mulai berangsur pulih. Sejumlah acara yang diselenggarakan oleh pemerintah di beberapa hotel selama tiga minggu terakhir turut mendongkrak pemasukannya.

“Ke depan, semoga kondisi pariwisata di Bali semakin membaik sehingga makin banyak turis dan wisatawan yang datang,” tutur driver yang telah bergabung menjadi mitra Gojek sejak 2018 itu.

Lakukan pelonggaran

Kesuksesan penyelenggaraan Joyland Festival 2022 juga tak terlepas dari kebijakan pelonggaran yang diterapkan pemerintah di Bali pada tahun kedua pandemi. Dengan kebijakan ini, sektor pariwisata Bali diharapkan dapat kembali bangkit.

Usai pelonggaran diberlakukan, wisatawan mulai berdatangan ke Pulau Dewata. Menurut data kedatangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang merupakan salah satu gerbang kedatangan utama ke Bali, jumlah pelaku perjalanan domestik menyentuh angka lebih dari 10.000 orang pada Rabu (16/3/2022). Jumlah ini hampir dua kali lipat ketimbang minggu sebelumnya.

Sementara untuk wisatawan mancanegara, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan bahwa pihaknya menargetkan kunjungan pelancong ini dapat menyentuh 1.500 orang per hari usai pelonggaran diberlakukan.

Agung menambahkan, target tersebut berkisar 10 persen dari jumlah kedatangan wisatawan mancanegara di Bandara Ngurah Rai pada 2019 yang mencapai 17.000 orang per hari.

Baca juga: Ratusan Unit Motor Listrik Gojek Sudah Beroperasi, Segini Tarifnya

“Namun, target tersebut tergolong besar, mengingat jumlah kedatangan wisatawan mancanegara sejak April 2020 hingga Januari 2022 berkisar 0 sampai 273 orang per bulan,” kata Agung, seperti dalam pemberitaan Kompas.id, Senin (28/3/2022).

Agung pun optimistis target tersebut bisa tercapai. Pasalnya, melalui kebijakan pelonggaran, wisatawan mancanegara tidak perlu dikarantina begitu sampai ke Indonesia. Wisatawan hanya perlu menunjukkan bukti negatif dari tes Covid-19 sebelum dan setelah kedatangan di Bali.

Selain itu, kebijakan visa on arrival untuk 42 negara serta pemerataan vaksinasi Covid-19 dan pemberian dosis penguat turut membangkitkan optimisme pariwisata di Bali.

”Kami lihat, ada peningkatan pemesanan hotel untuk Mei 2022 sampai Agustus 2022,” kata Agung.

Baca tentang

Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com