Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Middle Income Trap atau Jebakan Kelas Menengah?

Kompas.com - 01/04/2022, 11:24 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Istilah middle income trap seringkali terdengar, terutama bila sedang membahas soal kondisi perekonomian. Namun, apa sebetulnya yang dimaksud dengan middle income trap?

Dalam Bahasa Indonesia, middle income trap adalah jebakan pendapatan kelas menengah. Istilah ini pertama kali populer setelah setelah dipakai dalam sebuah laporan Bank Dunia yang dirilis pada tahun 2007 berjudul An East Asian Renaissance: Ideas for Economic Growth.

Secara garis besar, middle income trap adalah istilah yang mengacu pada keadaan ketika sebuah negara berhasil mencapai ke tingkat pendapatan menengah, tetapi tidak dapat keluar dari tingkatan tersebut untuk menjadi negara maju.

Menurut Linda Glawe dalam literatur berjudul The Middle-Income Trap: Definitions, Theories and Countries Concerned, middle income trap adalah mengacu pada negara-negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi sangat pesat hingga mencapai status negara pendapatan menengah, namun kemudian gagal mengatasi perlambatan ekonomi guna mengejar ekonomi yang setara dengan negara-negara maju.

Baca juga: Sisi Kelam Ukraina: Bisnis Surogasi Rahim atau Pabrik Bayi

Beberapa ekonom lain mendefinisikan middle income trap adalah sebagai suatu kondisi di mana negara-negara berpenghasilan menengah tidak mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil untuk bisa mencapai kelompok income yang baru sebagai negara berpenghasilan tinggi.

Akibatnya, negara tersebut terjebak dalam kelompok middle income. Secara umum, suatu negara berkembang disebut masuk trap apabila pertumbuhannya tidak di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia.

Misalnya kalau ekonomi dunia tumbuh 3 persen per tahun, maka negara-negara middle income yang pertumbuhannya di bawah itu tidak akan bisa naik kelas jadi negara high income.

Contoh kasus middle income trap

Dalam beberapa kasus, middle income trap adalah istilah yang bisa merujuk pada kondisi ekonomi yang stagnan, bahkan mulai mengalami penurunan karena beberapa hal.

Situasi stagnan negara yang terjebak middle income trap juga bisa berakibat semakin memburuknya ekonomi sehingga otomatis akan membuat larinya investor.

Baca juga: Berapa Gaji Polisi Lulusan Akpol Berpangkat Ipda?

Misalnya, ketika ekonomi sebuah negara berkembang semakin maju, maka otomatis pendapatan warga negaranya akan meningkat, terutama kalangan pekerja atau buruh, sehingga kalangan ekonomi berpenghasilan menengah semakin banyak.

Hal ini berdampak pada biaya produksi yang semakin mahal. Kondisi ini membuat fasilitas produksi di negara berkembang menjadi tidak ekonomis.

Melihat hal ini, investor dari negara maju akan mulai memindahkan fasilitas produksinya ke negara-negara berkembang lain yang biaya tenaga kerjanya masih lebih rendah.

Dengan semakin banyaknya investasi yang masuk ke negara berkembang, pendapatan pekerjanya juga semakin meningkat yang berdampak kepada biaya produksi dan harga barang.

Maka siklus yang pertama akan terulang lagi. Negara-negara maju itu akan mencari tempat lain yang biaya produksinya lebih murah.

Baca juga: Intip Besaran Gaji TNI AL dan Tunjangannya Tahun 2021

Middle income trap terjadi ketika upah buruh dan biaya produksi di negara berkembang sudah menjadi lebih mahal, tetapi tidak mampu beralih ke sektor high income yang membutuhkan keahlian lebih tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com