Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Keekonomian Capai Rp 16.000 per Liter, Ini Alasan Pertamina Hanya Naikan Pertamax Hingga Rp 13.000

Kompas.com - 01/04/2022, 19:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) telah resmi melakukan penyesuaian terhadap harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax, menyusul tingginya harga minyak mentah global dan nasional.

BUMN minyak dan gas (migas) itu memutuskan untuk menaikkan harga Pertamax dari Rp 9.000-Rp 9.400 per liter menjadi Rp 12.500-Rp 13.000 per liter, mulai hari ini, Jumat (1/4/2022).

Meskipun alami kenaikkan, harga yang dipatok Pertamina itu masih berada di bawah nilai keekonomian BBM dengan nomor oktan (research octane number/RON) 92, yang diproyeksikan berada di kisaran Rp 16.000 per liter untuk periode April 2022.

Baca juga: Kenaikan Harga Pertamax dan Wanti-wanti untuk Pemerintah

Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, perseroan berupaya untuk tetap menjaga daya beli masyarakat, sesuai dengan komitmen dalam penyediaan dan penyaluran BBM ke berbagai daerah.

Untuk menekan beban keuangan Pertamina, selain melakukan efisiensi ketat di seluruh lini operasi, penyesuaian harga BBM tidak terelakkan untuk dilakukan.

"Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, sejak tahun 2019," tutur Irto, dikutip Jumat.

Lebih lanjut Ia bilang, penyesuaian harga dilakukan secara selektif dan hanya berlaku untuk BBM non subsidi yang dikonsumsi masyarakat sebesar 17 persen, dimana 14 persen di antaranya merupakan jumlah konsumsi Pertamax dan 3 persen jumlah konsumsi Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.

Baca juga: Meski Lebih Mahal, Ini 5 Keunggulan Pertamax Dibanding Pertalite

Sedangkan BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar Subsidi yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebesar 83 persen, tidak mengalami perubahan harga atau ditetapkan stabil di harga Rp 7.650 per liter.

"Ini merupakan kontribusi pemerintah bersama Pertamina dalam menyediakan bahan bakar dengan harga terjangkau," katanya.

Meskipun harga BBM non subsidi tidak mengalami penyesuaian, Irto berharap, masyarakat dapat tetap memilih BBM non subsidi yang lebih berkualitas.

"Kami juga mengajak masyarakat lebih hemat dengan menggunakan BBM sesuai kebutuhan," ucapnya.

Nilai keekonomian Pertamax Capai Rp 16.000 per Liter

Asal tahu saja, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi harga keekonomian bahan bakar minyak RON 92 bisa menembus Rp 16.000 per liter pada April 2022.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari memicu harga keekonomian pertamax melambung.

"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp 16.000 per liter," ujarnya.

Hingga akhir Maret 2022, harga minyak dunia masih tinggi di atas 100 dollar AS per barel, demikian halnya dengan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP). Perkembangan sementara ICP bulan Maret 2022 per tanggal 24 tercatat sebesar 114,55 dollar AS per barel.

Konflik geopolitik Ukraina dan Rusia masih menjadi faktor yang mendorong kenaikan harga. Pasokan minyak mentah dari Rusia dan Kazakhstan terganggu akibat kerusakan pipa Caspian Pipeline Consortium yang berdampak pada berkurangnya pasokan ke Uni Eropa.

"ICP sementara bulan Maret 2022 per tanggal 24 sebesar 114,55 dollar AS per barel, padahal per tanggal 1 Maret sebesar 110,14 dollar As per barel. Bahkan ICP rata-rata bulan Februari sebesar 95,7 dollar AS per barel. Jadi masih tinggi trennya," jelas Agung.

Baca juga: Pertamax Naik, Simak Perbandingan Harga BBM Terbaru di SPBU Pertamina Vs SPBU Shell

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com