Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Kelangkaan Solar, Pemerintah Bentuk Tim Gugus Tugas

Kompas.com - 01/04/2022, 19:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengatakan, pemerintah akan membentuk tim gugus tugas (task force) untuk menyelidiki kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar baru-baru ini terjadi.

Pembentukkan tim gugus tugas ini, lanjut Luhut, sudah mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kedepan, solar ini enggak ada masalah, tapi per kemarin Presiden sudah perintahkan, segera kita membuat task force untuk mengatasi penyeludupan-penyeludupan. Termasuk menyangkut solar tadi," kata dia di Bekasi Timur, Jumat (1/4/2022).

Baca juga: Kuota Solar dan Pertalite Diprediksi Bakal Jebol, Ini Penyebabnya

Kelangkaan solar ini, Luhut duga karena banyaknya permintaan. Maka dari itu, pemerintah berkoordinasi kepada DPR RI untuk meminta izin penambahan kuota BBM solar.

"Ini kita hitung betul dengan cermat. Jadi misalnya ini solar. Solar ini pun kita enggak membayangkan ternyata Covid-19 ini begitu cepat selesainya di kita," ucapnya.

"Walaupun tempat lain masih masalah, sehingga enggak kebayang demand itu langsung naik, sehingga kuota diputuskan untuk ditambah dan kita minta DPR. Saya kira DPR juga paham," sambung Luhut.

Mantan Menko Polhukam tersebut pastikan bahwa BBM solar tidak akan langka, sama halnya dengan minyak goreng.

"Jadi solar tidak boleh langka. Karena solar itu cukup, tidak boleh kurang. Sama saja dengan minyak goreng, enggak kurang. Jadi kita semua lakukan tindakan terukur," ucapnya.

Baca juga: Pertamina: Pemerintah Subsidi Rp 7.800 Setiap Liter Solar, Lebih Tinggi dari Harga Jual

Diketahui, di beberapa daerah, BBM jenis solar kini mulai susah ditemukan. Antrean panjang berjam-jam di SPBU untuk mendapatkan solar kini jadi pemandangan yang lazim. Kelangkaan solar sendiri sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa pekan.

Meski demikian, Pertamina mengklaim distribusi penyaluran solar masih berjalan normal.

Dikutip dari Kompas TV, Sabtu (26/3/2022), sudah sebulan, antrean panjang kendaraan yang ingin membeli solar subsidi masih terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum, di Kota Padang, Sumatera Barat.

Untuk mendapatkan solar, para supir bahkan harus berkeliling kota, mencari SPBU yang masih memiliki stok. Para sopir terpaksa antre, karena langkanya solar. Bahkan sopir harus memangkas jumlah trayeknya, ini karena gagal mendapatkan solar meski sudah antre berjam-jam. Hal yang sama juga dialami para supir truk dan bus.

Baca juga: Sederet Penyebab Kelangkaan Solar Menurut Dirut Pertamina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Whats New
Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Whats New
Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Whats New
TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

Whats New
Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Whats New
Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan 'Seller' untuk Kembali Berjualan

TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan "Seller" untuk Kembali Berjualan

Whats New
Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Whats New
TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

Whats New
Cak Imin Kritik Kartu Prakerja, Manajemen: Kita Tidak Melatih Orang Menonton YouTube

Cak Imin Kritik Kartu Prakerja, Manajemen: Kita Tidak Melatih Orang Menonton YouTube

Whats New
Efisiensi Logistik lewat Teknologi Digital, Manfaat dan Tantangannya

Efisiensi Logistik lewat Teknologi Digital, Manfaat dan Tantangannya

Whats New
Budaya Kerja Positif Kunci Sukses Perusahaan

Budaya Kerja Positif Kunci Sukses Perusahaan

Whats New
Digitalisasi Berkembang Pesat, Ini Kiat untuk Menguatkan Keamanan Cloud

Digitalisasi Berkembang Pesat, Ini Kiat untuk Menguatkan Keamanan Cloud

Whats New
Tips Memilih Produk Asuransi dari OJK, Ini yang Harus Diperhatikan

Tips Memilih Produk Asuransi dari OJK, Ini yang Harus Diperhatikan

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com