Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transformasi Bisnis Bikin Ebitda Pupuk Indonesia Naik 41 Persen Sepanjang 2021

Kompas.com - 03/04/2022, 11:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatatkan peningkatan kinerja EBITDA atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi, yang cukup signifikan pada tahun 2021.

Nilai EBITDA tersebut mencapai Rp 13,91 triliun atau meningkat sebesar 41 persen dari tahun 2020 senilai Rp 9,81 triliun.

SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia Wijaya Laksana menyatakan, program transformasi yang dilakukan telah menimbulkan dampak yang positif terhadap peningkatan EBITDA dibandingkan baseline tahun 2020. 

Dari program transportasi menyumbang kenaikan EBITDA Rp 1,03 triliun.  Rinciannya, dari program transformasi digital, retail management, program Makmur, sentralisasi pengadaan dan pemasaran, optimalisasi asset, dan program digitalisasi rantai pasok.

Baca juga: Produksi Pupuk Indonesia Capai 12,2 Juta Ton di 2021

Customer centric

Wijaya menjelaskan bahwa salah satu pilar strategi perusahaan adalah menjadi perusahaan yang lebih customer centric atau fokus pada pelanggan, termasuk memberikan pelayanan lengkap kepada pelanggan, khususnya petani.

“Lewat pogram retail management, kami memperkenalkan dan memudahkan akses produk-roduk nonsubsidi kepada petani, memberikan benefit model bagi kios dan distributor,  meningkatkan program kerja sama promosi dengan kios-kios, serta meningkatkan jaminan ketersediaan produk di kios,” kata Wijaya melalui rilis, Minggu (3/4/2022).

Program retail management dan juga program Makmur, berkontribusi besar terhadap peningkatan penjualan pupuk retail, yaitu total sebesar 390.000 ton urea dan 247.000 ton NPK.

Baca juga: Pupuk Indonesia Telah Salurkan Lebih dari 1 Juta Ton Pupuk Bersubsidi

Digitalisasi

Transformasi bisnis Pupuk Indonesia juga dilakukan dengan digitalisasi di berbagai bidang yang turut meningkatkan efisiensi supply chain. 

"Serta perubahan model bisnis menjadi activist holding yang dapat menyelaraskan operasional anak perusahaan dengan strategi holding,” jelas Wijaya.

Program lain yang berkontribusi besar terhadap EBITDA uplift ini adalah sentralisasi pengadaan dan pemasaran.

“Lewat program ini, kami dapat lebih baik mengoptimalisasi rantai pasok di perusahaan. Mulai dari pengadaan bahan baku, jadwal perbaikan pabrik, permintaan pasar, potensi ekspor dan lain sebagainya. Sehingga baik proses pengadaan bahan baku maupun penjualan produk betul-betul memberikan hasil yang optimal,” jelas Wijaya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com