Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertalite Dikabarkan Langka, Erick Thohir: Tidak Perlu Ribut-ribut

Kompas.com - 03/04/2022, 12:11 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dikabarkan tengah mengalami kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 90 atau Pertalite (Pertalite langka). Hal itu imbas dari melejitnya permintaan Pertalite akibat dampak dari naiknya harga BBP Pertamax atau RON 92.

Dengan selisih harga yang semakin tinggi, dikhawatirkan banyak pemilik kendaraan yang selama ini setia menggunakan Pertamax, beralih menggunakan Pertalite yang lebih murah.

Menteri BUMN, Erick Thohir, meminta masyarakat tidak perlu ribut-ribut terkait stok BBM jenis pertalite yang dinilai langka di sejumlah SPBU.

Erick Thohir memastikan stok BBM Pertalite sudah mencukupi, ditengah adanya kenaikan harga Pertamax yang membuat sejumlah masyarakat kemudian migrasi ke BBM RON 90 itu.

Baca juga: Polri Buka Penerimaan 9.284 Bintara, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

"Pemerintah sudah bilang sumbernya cukup. Tidak perlu ribut-ribut," kata Erick Thohir seperti dikutip dari Kompas TV, Minggu (3/4/2022).

Erick Thohir juga menyebut, Pertalite masuk dalam kategori BBM hijau. Kehadirannya, kata Erick memang ditujukan pemerintah untuk lebih meminimalisir penggunaan Premium sehingga bisa mengurangi polusi udara.

"Dan pemerintah hadir bagaimana Premium diganti ke Pertalite. Bagus Premium apa Pertalite? Pertalite. Apalagi Pertalite itu masuk kategori BBM hijau sehingga yang namanya kerusakan udara polusi bisa dikurangi," imbuhnya.

Klaim stok aman

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi mengatakan, pemerintah bersama Pertamina memastikan agar pasokan tersedia, khususnya BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat, termasuk Pertalite.

Baca juga: Pas Harga Minyak Dunia Anjlok, Harga Pertamax Kok Tidak Ikut Turun?

Demikian halnya BBM Solar akan ditingkatkan pasokannya dan menjaga stok agar diatas 20 hari.

"Pemerintah menjamin tersedianya BBM dan melakukan koordinasi dengan badan usaha dalam hal ini Pertamina. Pertamina telah melakukan pengecekan langsung ke lapangan dalam rangka terjaminnya ketersediaan BBM serta mengantisipasi peningkatan kebutuhan khususnya di bulan Ramadhan ini," tutur dia, dalam keterangannya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam upaya pengendalian penyaluran BBM jenis Solar bersubsidi, Pemerintah telah mengambil beberapa langkah strategis.

Antara lain telah terbitnya Keputusan Menteri ESDM No 45.K/HK.02/SJN.H/2022 tanggal 24 Januari 2022 tentang Tim Gugus Tugas Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM.

Baca juga: Shell Kembali Naikkan Harga BBM, Bensin Setara Pertamax Dijual Rp 16.000 Per Liter

Kemudian, pemerintah disebut telah melaksanakan koordinasi dan pengawasan bersama antara Ditjen Migas, Tim BPH Migas, dan Pertamina di beberapa daerah yang terjadi antrean atau kelangkaan solar.

"Upaya lainnya adalah melakukan monitoring stok bahan bakar migas melalui command center, koordinasi Pertamina dengan penegak hukum dan Pemerintah Daerah," ujar Agung.

Dalam rangka menjamin ketersediaan BBM, Pertamina juga telah membentuk satgas RAFi (Ramadhan & Idul Fitri) dan menyiapkan berbagai layanan tambahan berupa SPBU Siaga, mobil tangki siaga, motorist, SPBU Kantong.

"Dan rest area yang dilengkapi fasilitas kesehatan bagi para pemudik di beberapa titik jalur mudik," ucap Agung.

Baca juga: Peran Luhut di Balik Kenaikan Harga Pertamax

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com