Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Pagi Tertatih, Rupiah Bangkit

Kompas.com - 04/04/2022, 09:32 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (4/4/2022). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang menguat tipis pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.10 WIB, IHSG berada pada level 7.069,05 atau turun 9,71 poin (0,14 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.078,76.

Sebanyak 231 saham melaju di zona hijau dan 161 saham di zona merah. Sedangkan 209 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1 tiliun dengan volume 1,42 juta miliar saham.

Baca juga: IHSG Sesi II Ditutup Menguat, Saham-saham BUMN Ini Laris Dikoleksi Asing

Bursa Asia mayoritas hijau dengan kenaikan Nikkei 0,01 persen, dan Hang Seng Hong Kong 0,55 persen. Sementara itu, Strait Times melemah 0,02 persen.

Wall Street Jumat pekan lalu ditutup menguat dengan kenaikan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,4 persen, S&P 500 menguat 0,34 persen, dan Nasdaq Composite bertambah 0,29 persen.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto memproyeksikan IHSG hari ini berpeluang melanjutkan penguatan meski terbatas.

“IHSG yang kemarin membentuk resistance 7.099 yang mana juga mewakili level 7.100 (perbedaan 1 poin dari level psikologis), penguatan IHSG diperkirakan terbatas selagi resistance ini belum mampu ditembus. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 7.000 – 7.100,” kata William dalam rekomendasinya.

Baca juga: Tak Sempat Order Saham GoTo Saat Periode Bookbuilding? Ini Cara Pesan di General Pooling

Rupiah

Semetnara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.06 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.368 per dollar AS, atau naik 2 poin (0,01 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.370 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah ditopang oleh penurunan harga minyak mentah, dimana West Texas Intermediate sudah turun di bawah 100 dollar AS per barel.

Selain itu, komitmen AS untuk melepas cadangan strategis minyak mentahnya sebesar 1 juta barel per hari ke pasar untuk menutupi pengurangan suplai dari Rusia karena sanksi ekonomi juga direspon positif pasar.

“Nilai tukar rupiah menguat hari ini terhadap dollar AS seiring dengan turunnya harga minyak mentah dunia yang bisa meredakan tekanan inflasi. Di sisi lain, penguatan rupiah bisa tertahan karena ekspektasi kenaikan agresif suku bunga acuan AS,” ungkap Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.350 per dollar AS sampai dengan Rp 14.380 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Bakal Tembus Level Psikologis 7.100? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com