JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, masih ada dua provinsi dengan akselerasi vaksin dosis pertama yang masih rendah.
Dua provinsi tersebut, yakni Papua dan Papua Barat. Pemerintah mencatat, vaksinasi dosis satu di wilayah tersebut di bawah 70 persen dari jumlah penduduk.
"Terkait vaksinasi di luar Jawa 2 provinsi yang masih di bawah 70 persen adalah Papua dan Papua Barat, dosis I," kata Airlangga dalam konferensi pers Update Penanganan Pandemi Covid-19, di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/4/2022).
Baca juga: Capai Indonesia Emas, Airlangga: RI Butuh 9 Juta SDM Unggul Tahun 2030
Selain dua wilayah itu, akselerasi provinsi lain di luar Jawa-Bali sudah menunjukkan peningkatan.
Dia merinci, 18 provinsi sudah tersalur vaksinasi dosis II lebih dari 70 persen, dan 9 provinsi terakselerasi vaksin dosis III (booster) di atas 10 persen.
"Kemudian dengan lansia, 8 provinsi kurang dari 70 persen dosis I-nya, sedangkan 6 provinsi di luar Jawa Bali (sudah terakselerasi) lebih dari 70 persen untuk lansia (vaksin) dosis II," ucap Airlangga.
Lebih lanjut Airlangga menjelaskan, akselerasi vaksin Covid-19 menjadi salah satu cara menahan laju penyebaran virus. Saat ini, kasus aktif di wilayah luar Jawa-Bali adalah 37.672 atau 39 persen dari kasus nasional.
Namun, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) tercatat masih terkendali. Di Papua kata Airlangga, tingkat BOR hanya 9 persen saat kasus aktif mencapai 12.066 kasus. Begitu juga di Lampung dengan tingkat BOR 7 persen saat kasus aktif masih di angka 9.005 kasus.
"Di Sumatera Barat 3.037 kasus, BOR 8 persen, dan konversi 22 persen. Lalu di NTB walaupun kita melakukan kegiatan MotoGP, tidak ada kenaikan kasus signifikan dan NTB tetap di level 1," tandas Airlangga.
Baca juga: Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran, Ini Cara Daftarnya di PeduliLindungi dan JAKI
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.