Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Borong Saham Twitter, Wall Street Berakhir Hijau

Kompas.com - 05/04/2022, 07:43 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN, CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup menguat pada Senin (4/4/2022) waktu setempat (Selasa pagi WIB).

Kenaikan Wall Sreet ditopang pembelian masif saham-saham teknologi oleh para investor di tengah isu resesi.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,3 persen atau 103,61 poin, menjadi 34.921,88 dan S&P 500 naik 0,81 persen menjadi 4.582,64. Sementara itu, Nasdaq Composite paling menonjol dengan kenaikan hampir 2 persen.

Saham teknologi, yang merupakan salah satu sektor yang paling terpukul pada kuartal pertama, menguat, setelah bos Tesla Elon Musk memborong saham Twitter. Saham Twitter pun melonjak 27 persent.

Baca juga: Seperti GoTo dan Bukalapak, Amazon dan Tesla Dulu Juga di Posisi Rugi Saat IPO di Wall Street

Kenaikan saham Twitter sebesar 27 persen merupakan rekor baru, sejak Twitter memulai IPO di Wall Street. Di sisi lain, investor juga menilai pembelian ataupun perubahan besar yang dilakukan Elon Musk memiliki “pengaruh” yang cukup besar dalam pergerakan pasar.

Melansir CNBC, Elon Musk memiliki 73,48 juta saham Twitter, yang mewakili 9,2 persen saham pasif. Saham tersebut bernilai 2,89 miliar dollar AS yang setara dengan Rp 41,48 triliun (kurs 14.355 per dollar AS).

Pembelian tersebut dilakukan kurang dari dua minggu setelah Musk mengkritik perusahaan tersebut, melakukan polling kepada para pengguna Twitter tentang apakah perusahaan itu mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara.

“Mengingat Twitter berfungsi sebagai alun-alun kota publik de facto, gagal mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara secara fundamental merusak demokrasi, Apa yang harus dilakukan?” tulis Musk saat itu.

Akhir bulan lalu, miliarder dengan 80 juta followers Twitter ini juga mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk membangun platform media sosial baru. Meskipun diklasifikasikan sebagai saham pasif, investor menawar saham dengan harga yang lebih tinggi dan berharap akan keuntungan yang lebih.

“Musk dapat mencoba mengambil sikap yang lebih agresif pada saham Twitter. Dan ini pada akhirnya bisa mengarah pada pembelian. Ini masuk akal, setidaknya yang dibicarakan Musk berasal dari perspektif media sosial,” kata analis Wedbush Dan Ives.

Saham Tesla juga menuat pada Senin sebesar 5,6 persen. Kenaikan ini ditopang oleh pengiriman kendaraan listrik pada awal triwulan ke – 2 tahun ini, yang melampaui pengiriman di tahun sebelumnya.

Baca juga: Elon Musk Berencana Stock Split Saham Tesla

Perusahaan teknologi termasuk Apple, Amazon, Alphabet dan Nvidia juga naik lebih dari 2 persen. Saham teknologi China yang terdaftar di AS, termasuk Alibaba dan JD.com, juga menguat.

“Sekali lagi, karena teknologi benar-benar mengambil keuntungan pada kuartal pertama, itu akhirnya menjadi semacam reli bagi saham teknologi pada saat ini, serta untuk sektor berorientasi pertumbuhan lainnya,” kata Sam Stovall, kepala investasi CFRA, seperti dikutip dari CNBC.

Stovall mengatakan, investor menepis beberapa kekhawatiran saat mereka membeli saham teknologi. Sementara itu, minyak juga kembali bergerak naik, dengan harga minyak mentah WTI melonjak lebih dari 4 persen dan kembali di atas 100 dollar AS per barel, sementara minyak mentah Brent naik sekitar 3 persen. Kenaikan harga minyak, meningkatkan kekhawatiran investor akan potensi resesi.

Kenaikan harga minyak, didorong oleh kekhawatiran konflik antara Rusia dan Ukraina. Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, negara-negara Barat akan menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia dalam beberapa hari mendatang.

Baca juga: Rally IHSG Masih Berlanjut? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN, CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com