Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Sebut Kenaikan Konsumsi Pertalite Hanya Sementara

Kompas.com - 05/04/2022, 10:53 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution menyebut lonjakan konsumsi Pertalite yang terjadi sebesar 10 sampai 15 persen hanya bersifat sementara.

"Kami yakin lonjakan ini hanya temporary (sementara) saja hanya 10 sampai 15 persen, kemudian kami yakin akan kembali normal," ujarnya dalam tayangan Energy Corner CNBC dilansir dari Antara, Selasa (5/4/2022).

Alfian menjelaskan bahwa keputusan menaikkan harga Pertamax telah menciptakan pergeseran konsumsi 10 sampai 15 persen dari Pertamax ke Pertalite. Ia menduga peralihan konsumsi itu terjadi karena masyarakat terkejut mengetahui harga Pertamax naik.

Menurut Alfian, masyarakat Indonesia saat ini telah sadar mutu di mana produk Pertamax memiliki kualitas yang lebih baik dengan emisi karbon yang lebih rendah, sehingga lonjakan konsumsi dan kelangkaan Pertalite diprediksi tidak akan berlangsung lama.

Baca juga: Berapa Duit Negara yang Dipakai untuk BLT Minyak Goreng?

Saat ini, Pertamina memiliki berbagai program khusus agar konsumen Pertamax tidak beralih ke Pertalite melalui program-program hadiah maupun promo-promo lainnya.

Tak hanya itu, perseroan juga terus mengedukasi masyarakat untuk memilih BBM berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.

"Kami harapkan pergeseran konsumen Pertamax ke Pertalite ini tidak berlangsung lama dan tidak besar jumlahnya," ucap Alfian.

Pada 1 April 2022 lalu, Pertamina telah menaikkan harga Pertamax dari sebelumnya kisaran Rp 9.000 sampai Rp 9.400 per liter menjadi Rp 12.500 sampai Rp 13.000 per liter sebagai langkah penyesuaian atas tingginya harga minyak mentah dunia.

Baca juga: Lonjakan Utang Pemerintah, Sebelum dan Setelah Jokowi Jadi Presiden RI

Keputusan menaikkan harga Pertamax itu lantas membuat permintaan bahan bakar minyak jenis Pertalite yang dijual Rp 7.650 per liter melonjak di beberapa daerah dan memicu kelangkaan stok di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum.

Berdasarkan analisa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mahalnya harga minyak dunia dan memasuki bulan Ramadhan yang diikuti dengan kondisi ekonomi yang berangsur pulih dapat mendorong peningkatan konsumsi BBM.

Pemerintah bersama Pertamina memastikan agar pasokan BBM tersedia terkhusus BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat termasuk Pertalite.

Baca juga: Ngebut di Tol Bakal Kena Tilang Elektronik, Ini Besaran Denda dan Cara Mengeceknya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com