JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini, beredar kabar bahwa kapal tanker minyak milik PT Pertamina International Shipping (PIS) dicegat oleh para aktivis Greenpeace. Insiden pada Kamis (31/3/2022) tersebut terjadi di lepas pantai Denmark.
Berdasarkan sumber Kompas.com, kapal tanker tersebut bukan mengangkut minyak pesanan untuk Indonesia, namun untuk negera tujuan China. Sumber juga menyebut, bahwa minyak itu dipesan oleh perusahaan trader Trafigura.
“Terkait dengan hal tersebut, kapal sedang dalam sedang proses sewa oleh pihak ketiga, yang nyewa itu namanya Trafigura,” kata seorang sumber di lingkungan Pertamina saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/4/2022).
Baca juga: Greenpeace Blokade Tanker Raksasa Pertamina Saat Transfer Minyak Asal Rusia
Sumber tersebut mengatakan, kapal Pertamina yang dicegat oleh Greenpeace merupakan kapal yang disewa oleh pihak ketiga. Perlu diketahui bahwa, PIS terus saat ini tercatat memiliki 26 kapal untuk melakukan pelayaran internasional.
Sebanyak 26 kapal dari 95 kapal milik PIS ini digunakan untuk melayani kargo non Pertamina sejak tahun 2021, dengan muatan angkutan berupa gas, crude oil atau minyak mentah, dan white oil.
“Jadi pertama adalah bahwa kapal itu sedang disewa oleh pihak ketiga, jadi kargo dan sebagainya yang ada di kapal tersebut itu adalah milik dari penyewa, bukan pertamina atau pun indonesia. Kapal itu tidak berlayar dari Rusia, tapi dari Denmark menuju China,” ungkap sumber.
Disebutkan pula, kejadian itu sudah terjadi pada pekan lalu, dan sejak Sabtu (2/4/2022), kapal sudah melanjutkan perjalanannya. Sebagai informasi, ada puluhan kapal milik PIS yang disewa oleh pemain energi kelas dunia seperti Shell, Geogas, Karpowership, Petco (anak usaha Petronas), dan Aramco Trading.
“Itu cuma berlangsung 1 hari, dan memang kapal - kapal Pertamina memang menjalankan rute internsional juga,” tegas sumber.
Kapal berbendera Indonesia tersebut, juga mengantarkan energi ke pelosok dunia dengan 11 rute pelayaran internasional seperti, Afrika, Arab Saudi, UEA, Australia, Singapura, Malaysia, China, US, India, Aljazair dan Bangladesh.
Nah, untuk lebih jelasnya, berikut fakta–fakta pencegatan kapal Pertamina oleh Greenpeace:
Baca juga: Pertamina Prime, Tangker Raksasa Milik BUMN tapi Berbendera Panama
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.