Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Fakta–fakta Seputar Kapal Tanker Pertamina yang Dicegat Greenpeace

Kompas.com - 05/04/2022, 15:20 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini, beredar kabar bahwa kapal tanker minyak milik PT Pertamina International Shipping (PIS) dicegat oleh para aktivis Greenpeace. Insiden pada Kamis (31/3/2022) tersebut terjadi di lepas pantai Denmark.

Berdasarkan sumber Kompas.com, kapal tanker tersebut bukan mengangkut minyak pesanan untuk Indonesia, namun untuk negera tujuan China. Sumber juga menyebut, bahwa minyak itu dipesan oleh perusahaan trader Trafigura.

“Terkait dengan hal tersebut, kapal sedang dalam sedang proses sewa oleh pihak ketiga, yang nyewa itu namanya Trafigura,” kata seorang sumber di lingkungan Pertamina saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/4/2022).

Baca juga: Greenpeace Blokade Tanker Raksasa Pertamina Saat Transfer Minyak Asal Rusia

Sumber tersebut mengatakan, kapal Pertamina yang dicegat oleh Greenpeace merupakan kapal yang disewa oleh pihak ketiga. Perlu diketahui bahwa, PIS terus saat ini tercatat memiliki 26 kapal untuk melakukan pelayaran internasional.

Sebanyak 26 kapal dari 95 kapal milik PIS ini digunakan untuk melayani kargo non Pertamina sejak tahun 2021, dengan muatan angkutan berupa gas, crude oil atau minyak mentah, dan white oil.

“Jadi pertama adalah bahwa kapal itu sedang disewa oleh pihak ketiga, jadi kargo dan sebagainya yang ada di kapal tersebut itu adalah milik dari penyewa, bukan pertamina atau pun indonesia. Kapal itu tidak berlayar dari Rusia, tapi dari Denmark menuju China,” ungkap sumber.

Disebutkan pula, kejadian itu sudah terjadi pada pekan lalu, dan sejak Sabtu (2/4/2022), kapal sudah melanjutkan perjalanannya. Sebagai informasi, ada puluhan kapal milik PIS yang disewa oleh pemain energi kelas dunia seperti Shell, Geogas, Karpowership, Petco (anak usaha Petronas), dan Aramco Trading.

“Itu cuma berlangsung 1 hari, dan memang kapal - kapal Pertamina memang menjalankan rute internsional juga,” tegas sumber.

Kapal berbendera Indonesia tersebut, juga mengantarkan energi ke pelosok dunia dengan 11 rute pelayaran internasional seperti, Afrika, Arab Saudi, UEA, Australia, Singapura, Malaysia, China, US, India, Aljazair dan Bangladesh.

Nah, untuk lebih jelasnya, berikut fakta–fakta pencegatan kapal Pertamina oleh Greenpeace:

Baca juga: Pertamina Prime, Tangker Raksasa Milik BUMN tapi Berbendera Panama

1. Disewa oleh Trafigura

Rumor yang tersebar selama ini adalah kapal milik Pertamina tersebut membawa minyak untuk pesanan Indonesia. Namun, hal ini tidaklah benar, karena kapal tanker tersebut disewa oleh perusahaan bernama Trafigura.

Terdapat sebanyak dua kapal tanker Pertamina yang dicegat aktivis Greenpeace bernama Seaoath dan Pertamina Prime. Adapun alasan tindakan Greenpeace tersebut adalah, karena kedua kapal akan melakukan transfer minyak sebesar 100.000 ton minyak dari Rusia.

Trafigura merupakan perusahaan perdagangan dan logistik yang berdiri sejak 1994. Trafigura juga merupakan perusahaan yang memperdagangkan komoditas energi mencakup minyak, gas bumi, batu bara, logam, hingga mineral.

Trafigura juga mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT), hingga perkapalan dan penyewaan kapal. Saat ini Trafigura mempunyai 88 kator cabang yang tersebar di 48 negara.

2. Pesanan minyak

Sebelumnya juga dikabarkan, bahwa pesanan minyak tersebut untuk Indonesia, namun nyatanya pesanan minyak akan dibawa ke China menggunakan kapal tanker Pertamina berbendera Indonesia.

Tekninsnya, Pertamina Prime melakukan pengumpulan minyak mentah dari kapal tanker Seaoath yang telah tiba dari Rusia. Seaoath membawa 100.000 ton minyak mentah Ural untuk ditransfer ke kapal Pertamina Prime.

3. Rute

Banyak yang menyangka bahwa minyak tersebut akan dibawa ke Indonesia, karena menggunakan kapal berbendera merah putih. Padahal, rute perjalanan yang dilakukan adalah, kapal berlayar ke Denmark untuk mengambil minyak mentah pesanan Trafigura, dan kemudian berlayar ke China.

Pencegatan tersebut juga tidak berlangsung lama, hanya satu hari dan kemudian kapal melanjutkan perjalanannya.

Sebelumnya, aktivis Greenpeace mengungkapkan bahwa pihaknya telah melacak 299 kapal tanker yang membawa minyak dan gas dari Rusia sejak invasi Rusia terhadap Ukraina pada 24 Februari 2022. Terdapat juga 132 kapal tanker pengangkut minyak yang menuju ke Eropa.

Baca juga: Ramai Kapal Pesiar Milik Miliarder Rusia Disita, Harganya Ada yang Mencapai Rp 8,6 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com