Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Telah Rampungkan Pembangunan 2 Bandara Baru

Kompas.com - 05/04/2022, 15:44 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan telah menyelesaikan 2 bandar udara baru dari target pembangunan 10 bandara baru selama 2020-2024.

Pada indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub pembangunan 21 bandara baru dengan target selesai 10 bandara sampai tahun 2024.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah menyelesaikan dua bandara baru, yaitu Bandara Toraja di Sulawesi Selatan dan Bandara Ngloram di Jawa Tengah.

Baca juga: Siap-siap, OCBC NISP Tebar Dividen Rp 504 Miliar

Sementara untuk 8 bandara baru lainnya akan diselesaikan sebelum tahun 2024, di antaranya adalah Bandara Mandailing Natal dan Bandara Mentawai di Sumatera, dan Bandara Singkawang di Kalimantan.

"Bandara Toraja dan Bandara Ngloram yang telah diresmikan Bapak Presiden dan saat ini sudah dapat dioperasikan dan memberikan manfaat kepada masyarakat khususnya terkait konektivitas," ujarnya saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Selasa (5/4/2021).

Ditjen Perhubungan Udara juga menargetkan penambahan pelayanan 43 rute jembatan udara di 2024. Kegiatan jembatan udara adalah berupa subsidi angkutan udara perintis dan subsidi angkutan kargo.

"Hingga 2022 ini telah terdapat 41 rute angkutan udara perintis dan 1 angkutan udara kargo di mana sebagian besar ada di Papua," kata dia.

Untuk mengejar pembangunan bandara baru hingga 2024, Ditjen Perhubungan Udara membutuhkan dana yang cukup banyak.

Baca juga: Kementan: Meski Ada Gejolak Harga, Kami Berupaya Menjaga Stok Cabai Cukup

Namun, dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terbatas, terutama sejak pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, Ditjen Perhubungan Udara berupaya untuk mencari skema pendanaan lain selain dari APBN. Misalnya dengan pendanaan kreatif (creative financing).

"Dengan konsep ini (creative financing), tanggung jawab pembiayaan tidak semata-mata dibebankan kepada pemerintah, akan tetapi semua pihak bersatu-padu dan bahu-membahu demi terciptanya Indonesia maju yang mandiri," ucapnya.

Saat ini Ditjen Perhubungan Udara sudah memprogramkan creative financing ini dalam membiayai kebutuhan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Salah satunya melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di Bandara Intenasional Komodo, Nusa Tenggara Timur.

"Skema KPBU telah dilakukan untuk bandara di Labuan Bajo dan saat ini sedang berproses untuk bandara baru di Kediri dan Bintan juga dipersiapkan untuk bandara lainnya seperti bandara baru di Singkawang," tutur dia.

Baca juga: Sri Mulyani: Dulu Tantangan Masyarakat adalah Pandemi, Sekarang Kenaikan Harga Pangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com