Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelita Samudera Shipping Cetak Pendapatan Rp 1,5 Triliun di Tahun 2021

Kompas.com - 05/04/2022, 19:01 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) membukukan pendapatan usaha sebesar 108,7 juta dollar AS, setara dengan Rp 1,5 triliun pada 2021. Angka tersebut naik 59 persen dari periode yang sama di 2020 yang hanya 68,3 juta dollar AS atau Rp 979 miliar.

Direktur Utama PT Pelita Samudera Shipping Tbk Iriawan Alex Ibarat mengatakan, pencapaian tersebut merupakan yang tertinggi dalam sejarah perseroan tersebut. Adapun pendapatan tersebut memiliki kontribusi tersbesar dari segmen Kapal Tunda dan Tongkang sebesar 38,5 juta dollar AS.

Kontribusi terbesar selanjutnya dari segmen Kapal Curah Besar (Mother Vessel) 36,1 juta, dan segmen Fasilitas Muatan Apung (Floating Loading Facility) 34,1 juta dollar AS.

Baca juga: Prudential Syariah Siap Garap Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia

Pendapatan dari muatan apung dan pengangkutan (Freight Charter) meraup 61,2 juta dollar AS dengan Total volume angkut pada tahun 2021 tercatat 33,7 juta metrik ton.

Sementara itu, pendapatan dari sewa berjangka (Time Charter) secara keseluruhan naik signifikan 190 persen menjadi 38,7 juta dollar AS dari sebelumnya 13,3 juta dollar AS pada tahun 2020.

Segmen kapal MV berkontribusi terbesar dengan 18 juta dollar AS dengan tingkat rata-rata utilisasi kapal MV Perseroan tercatat 88,4 persen.

“Kami akan terus berupaya untuk mempertahankan pencapaian 2021 yang merupakan pencapaian terbaik dalam sejarah perseroan,” kata Iriawan dalam siaran pers, Selasa (5/4/2022).

Selain komoditas batu bara pada tahun 2021, perseroan terus meningkatkan diversifikasi angkutan kargo. Ekspansi multi kargo armada perseroan hingga akhir 2021 mencapai hampir 30 persen untuk volume pengangkutan komoditas di luar batu bara.

Baca juga: Kabar Gembira, BLT UMKM Rp 600.000 Bakal Dilanjutkan Tahun Ini

Perseroan mencatat marjin laba kotor sebesar 32 persen atau 34,9 juta dollar AS. Marjin EBITDA dicapai di 42 persen atau sebesar 45,7 juta dollar AS. Sementara itu, laba bersih tahun berjalan perseroan sebesar sebesar 25 juta dollar AS, yang merupakan pencapaian tertinggi sejak Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017.

“Meningkatnya laba bersih tahun berjalan sekaligus menaikan laba bersih per saham atau earning per share perseroan menjadi Rp 65, naik hampir tiga kali lipat dari laba bersih per saham tahun 2020, yakni Rp 22,” ungkap dia.

Rasio keuangan perseroan berada pada kondisi terbaik, dengan kas dan setara kas sebesar 22 juta dollar AS pada akhir tahun 2021. Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas sebesar 23 persen, atau lebih rendah dari tahun sebelumnya, yaitu 37 persen.

“PSSI sangat sehat secara keuangan dan bisa fokus untuk pengembangan usaha yang berkelanjutan. Sejumlah strategi telah kami sipakan untuk menghadapi tahun 2022, diantaranya melanjutkan divestasi aset Perseroan di saat yang tepat, diversifikasi kargo non-batubara, serta mengantisipasi kondisi pandemi Covid-19. Kami telah alokasikan belanja modal sebesar 10 juta dollar AS,” tegas dia.

Baca juga: Sri Mulyani: Dulu Tantangan Masyarakat adalah Pandemi, Sekarang Kenaikan Harga Pangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com