Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Turun Usai The Fed Beri Sinyal Kenaikan Suku Bunga

Kompas.com - 06/04/2022, 10:15 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia turun pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) akibat meningkatnya imbal hasil U.S Treasury atau obligasi pemerintah AS, dan ekspektasi pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif oleh Bank Sentral AS atau The Fed.

Mengutip CNBC, Rabu (6/4/2022), harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi di level 1.921,47 dollar AS per troy ounce. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange turun 0,3 persen ke level 1.927,50 dollar AS per troy ounce.

Patokan imbal hasil U.S Treasury 10 tahun naik setelah Gubernur Fed Lael Brainard mengatakan mengharapkan kenaikan suku bunga metodis dan pengurangan cepat pada neraca bank sentral untuk membawa kebijakan moneter AS ke posisi yang lebih netral di akhir tahun.

Baca juga: Cara Cek Penerima BLT UMKM 2022 Rp 600.000 lewat Eform.bri.co.id

"Ekspektasi Fed untuk sedikit lebih agresif dalam memerangi tekanan inflasi membebani emas, mengingat dia (Brainard) umumnya dianggap sebagai salah satu anggota Fed yang lebih dovish," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

Seperti diketahui emas memang sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS. Sebab kenaikan kenaikan suku bunga meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil seperti pada instrumen investasi lainnya.

Di sisi lain, nilai mata uang dollar AS juga menguat sehingga membatasi selera pembeli emas yang menggunakan mata uang lain.

Sementara itu, Analis pasar senior di Oanda, Edward Moya mengatakan, risiko geopolitik Rusia dan Ukraina kemungkinan akan menjadi pendorong utama jangka pendek yang akan memperluas harga emas ke kisaran 1.900-1.950 dollar AS per troy ounce.

Baca juga: Prudential Syariah Yakin Asuransi Syariah Akan Tumbuh

Menurutnya, emas tetap dapat berpotensi naik menyentuh harga 1.975 dollar AS per troy ounce dalam sesi perdagangan.

"Tetapi aksi harga juga dapat dipengaruhi oleh rilis pada hari Rabu dari risalah pertemuan kebijakan terakhir The Fed, yang akan dicermati untuk petunjuk tentang kenaikan suku bunga," kata Moya.

Saat ini investor memang tengah menantikan rilis risalah dari pertemuan kebijakan terakhir The Fed pada hari Rabu, guna mengetahui sinyal kenaikan suku bunga acuan yang diperkirakan mencapai 50 basis poin pada bulan depan.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com