Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Kearifan Tanah Toraja dalam Kopi Mangiru’ Dolo

Kompas.com - 06/04/2022, 17:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Fauzi Ramadhan dan Fandhi Gautama

KOMPAS.com - Nikmatnya secangkir kopi acap kali menemani kita saat sedang duduk bercengkrama dengan sahabat. Apapun jenis minuman kopinya, baik cappuccino, caffè latte, maupun manual brew, selalu berhasil mencairkan suasana.

Faktanya, di balik secangkir kopi yang kita cicipi, ada biji kopi pilihan sebagai bahan dasar utama. Biji kopi tersebut dipilih, digiling, dan disangrai terlebih dahulu sebelum diracik oleh barista.

Salah satu jenis biji kopi yang sering kita temui dalam seduhan para barista adalah Kopi Toraja. Berasal dari tanah Toraja, Sulawesi Selatan, kopi ini memiliki rasa yang khas serta karakter yang unik.

Felisitasya, pendiri Kopi Toraja Mangiru’ Dolo, melihat potensi besar dalam kecilnya biji Kopi Toraja. Melalui siniar (podcast) Smart Inspiration edisi Smart UMKM episode “Mangiru Dolo, Kopi Toraja, dan Misi Melestarikan Budaya”.

Ia bercerita dengan semangat mengenai potensi Kopi Toraja, Mangiru Dolo, serta tekad besarnya memperkenalkan budaya Toraja lewat kopi.

Tak sembarang, Felisitasya mengungkapkan arti nama dari UMKM yang dirintisnya. “Mangiru’ Dolo ini sebetulnya istilah (bahasa) Toraja yang berarti minum dulu,” ujarnya.

Mangiru’ Dolo dirintis ketika perempuan yang juga bekerja sebagai fotografer ini kembali ke tanah Toraja, kampung halamannya, pada masa pandemi.

Ketika berada di sana, justru kenyataan pahit yang ia temukan. Perekonomian masyarakat Toraja terdampak secara luar biasa akibat pandemi.

Baca juga: Sukma Jahe Sarabba: Kenalkan Makassar Lewat Bisnis Minuman Instan

“Orang-orang di Toraja jadi kesusahan (karena) wisatawan tidak datang atau sedikit, bahkan untuk jualan pun susah,” tutur Felisitasya.

Tak tinggal diam, Felisitasya lantas mencari tahu apa yang bisa dilakukan demi membangun kembali perekonomian kampung halamannya.

Mengingat komoditas terkenal dari kampung halamannya adalah kopi, ia kemudian mencoba berinovasi dengan komoditas tersebut. Ia lantas menyambangi kedai-kedai kopi kecil, lalu mengajak mereka untuk menjual kopi-kopi tanah Toraja secara daring.

“Akhirnya kita putuskan untuk membuat nama brand. Orang di kedai menjadi supplier untuk kopinya, (sementara) aku lebih mengurusi brand serta proses penjualan di e-commerce,” ungkapnya.

Terdapat dua jenis biji kopi yang diproduksi oleh Mangiru’ Dolo, yaitu robusta dan arabika.
Sekadar informasi, secara garis besar perbedaan kopi robusta dengan arabika dapat ditemukan pada kandungan kafein dan kepekatan cita rasa.

Melansir The Kitchn, biji kopi arabika cenderung menghasilkan kopi bercita rasa lembut, segar, dengan sensasi buah atau biasa disebut fruity.

Sementara itu, biji kopi robusta cenderung menghasilkan kopi bercita rasa kuat, pekat, dan memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi dibanding arabika.

Baca juga: Jamu Mbak Suni: UMKM yang Eksis di Tengah Gempuran Kafe Kekinian

Terlepas dari perbedaannya, kopi asal Toraja tetap memiliki keunikannya tersendiri, khususnya Mangiru’ Dolo. “Kita menyajikan kopi yang ditanam dari wilayah bernama Bittuang dengan citarasanya sendiri,” ungkap Felisitasya.

Memangnya, citarasa tersendiri seperti apa sih yang ada dalam kopi Mangiru’ Dolo ini? Apakah lebih manis, pekat, atau justru memiliki rasa yang tidak umum?

Jawabannya bisa kamu dengar dalam episode podcast Smart Inspiration edisi Smart UMKM bertajuk “Mangiru Dolo, Kopi Toraja, dan Misi Melestarikan Budaya”. Selain itu, kamu akan disuguhkan dengan -kisah menarik Felisitasya dalam merintis Mangiru’ Dolo.

Smart Inspiration adalah podcast yang menyajikan informasi strategis perihal memulai dan menjalankan bisnis, serta menyuguhkan elaborasi perspektif sebagai upaya menemukan keseimbangan hidup berkualitas dan berbahagia. Terdapat empat edisi dalam podcast Smart Inspiration, yakni Inspiration of Smart Information, UMKM, Business, dan Happiness.

Dengarkan episode selengkapnya dengan mengakses tautan berikut https://dik.si/smart_mangiru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com