Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTPN Butuh 250.000 Hektar Lahan Tebu Demi Swasembada Gula

Kompas.com - 06/04/2022, 21:03 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


KOMPAS.com - Demi mencapai target swasembada gula konsumsi, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) atau PTPN Group membutuhkan lahan tebu kurang lebih seluas 250.000 hektar.

Karena itu, PTPN Group terus mengoptimalkan luasan pengelolaan lahan perkebunan tebu demi mewujudkan swasembada gula konsumsi tahun 2025.

Saat ini, total luas lahan tebu milik PTPN Group berkisar 150.000 hektar. Untuk menambah total luas lahan tebu, PTPN menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk pemanfaatan tanah bengkok, lahan PT Perhutani, petani, dan pihak lainnya.

Baca juga: Kemenperin Dorong Pabrik Gula Terintegrasi dengan Penanaman Tebu

Salah satu upaya yang telah dilakukan di antaranya adalah melakukan kerja sama dengan Pemda Kabupaten Batang.

Dalam kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Batang ini, Holding Perkebunan Nusantara melakukan pengelolaan lahan tebu pada areal seluas 22,6 hektar di Desa Kuripan, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Potensi areal tanah bengkok atau tanah kas Desa Kabupaten Batang yang dapat dikerjasamakan adalah seluas 700 hektar.

Baca juga: BUMN Pengelola Kebun Tebu Bergabung, Bentuk PT Sinergi Gula Nusantara

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menjelaskan, peta jalan PTPN dalam upaya meningkatkan kemandirian gula nasional hanya dapat dilakukan dengan melibatkan petani tebu rakyat.

Pelibatan tersebut dilakukan melalui upaya perbaikan kultur teknis dan tata kelola, sehingga mampu mencapai produktivitas yang optimal.

“Sehingga petani tebu dapat memperoleh penghasilan lebih baik yang didapat dari produksi atau produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan usaha tani komoditi lainnya. Kesejahteraan petani dan kemandirian gula konsumsi nasional menjadi tujuan utama kami,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (6/4/2022).

Baca juga: Senangnya Pensiunan PTPN II, Uang Pensiun Rp 145 Miliar Sudah Cair

Untuk mencapai harapan tersebut, program Holding Perkebunan Nusantara bersama dengan anak perusahaan yaitu PTPN IX akan menyediakan bantuan bibit berkualitas kepada masyarakat petani tebu.

Langkah ini diharapkan memberikan dampak pada kenaikan produktivitas pertanian tebu rakyat, sehingga mendongkrak pendapatan petani.

Ia menambahkan, tahun ini PTPN Group menargetkan dapat memproduksi gula sebesar 1,1 juta ton. Sementara pada tahun 2025, targetnya 1,8 juta ton.

Kebutuhan gula nasional di tahun 2025 sekitar 3,5 juta ton, dimana 60 persen kebutuhan gula nasional bisa dipenuhi oleh PTPN Group,” ujar Abdul Ghani.

Baca juga: BUMN Perkebunan Bentuk Subholding Kelapa Sawit untuk IPO Tahun Ini

Bupati Batang Wihaji juga optimis kegiatan kerjasama pengelolaan areal tebu ini mampu memperbaiki perekonomian masyarakat Batang.

“Saya punya keyakinan petani tebu pasti lebih untung, lebih baik, dan sejahtera, serta program swasembada gula konsumsi tercapai,” ujar Wihaji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com