Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] BLT UMKM 2022 | Subsidi Gaji Rp 1 Juta | Harga BBM di Malaysia Sangat Murah

Kompas.com - 07/04/2022, 05:40 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

Pemerintah juga masih menggunakan data BPJS Kenagakerjaan (BP Jamsostek) terkait data penerima subsidi gaji.

"Pemerintah mengalokasikan anggaran BSU 2022 sebesar Rp 8,8 triliun dengan alokasi bantuan per penerima sebesar Rp 1 juta. Adapun rincian terhadap kriteria dan mekanisme BSU 2022 ini sedang digodok oleh Kementerian Ketenagakerjaan," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (6/4/2022).

Selengkapnya baca di sini

4. Mengapa Harga BBM di Malaysia Sangat Murah?

Kenaikan harga BBM jenis Pertamax di Indonesia menuai polemik. Harga BBM dengan oktan 92 atau RON 92 ini melonjak dari sebelumnya di kisaran Rp 9.200 per liter menjadi Rp 12.500 per liter.

Naiknya harga pertamax berpotensi membuat masyarakat beralih menggunakan Pertalite yang lebih murah karena bersubsidi yakni Rp 7.650 per liter. Di beberapa daerah, Pertalite dikabarkan juga mengalami kelangkaan.

Sebelumnya, solar yang merupakan BBM jenis diesel Pertamina, juga mengalami kelangkaan di beberapa SPBU. Jika di Indonesia BBM tengah jadi polemik nasional, tak demikian halnya di Malaysia. W

arga negara Negeri Jiran itu selama ini justru menikmati harga BBM yang relatif sangat murah dibandingkan para tetangganya di ASEAN.

Selengkapnya baca di sini

5. Dirut Pertamina: Tenteng Satu Tabung Elpiji 3 Kilogram, Itu Pemerintah Subsidi Rp 33.750

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, subsidi yang ditanggung pemerintah untuk Elpiji sebesar Rp 11.250 per kilogram.

Jadi total untuk setiap tabung Elpiji 3 kilogram atau dikenal dengan gas melon, pemerintah memberikan subsidisi Rp 33.750. Sayangnya, dari total konsumsi Elpiji di Indonesia, sebanyak 93 persen merupakan Elpiji 3 kilogram atau yang disubsidi oleh pemerintah.

Padahal Elpiji tersebut seharusnya hanya dikonsumsi oleh keluarga tidak mampu dan UMKM, seperti warteg.

"Pertanyannya apakah betul yang 93 persen (itu memang yang seharusnya menerima subsidi). Faktanya, hari ini LPG yang 93 persen terjual itu disubsidi sebesar Rp 11.250 per kilogram. Jadi, sekali tenteng itu tabung 3 kilogram, itu subsidi dari pemerintah totalnya Rp 33.750," kata Nicke dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (6/4/2022).

Selengkapnya baca di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com