Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] BLT UMKM 2022 | Subsidi Gaji Rp 1 Juta | Harga BBM di Malaysia Sangat Murah

Kompas.com - 07/04/2022, 05:40 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

1. BLT UMKM 2022 Bakal Cair, Ini Besarannya

Kabar gembira bagi Anda para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebab, pemerintah berencana meneruskan program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) alias BLT UMKM pada 2022.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/4/2022), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, BLT UMKM diagendakan berlanjut, menyusul bantuan subsidi upah Rp 1 juta kepada pekerja bergaji di bawah Rp 3,5 juta.

"Tadi juga ada usulan Banpres untuk usaha mikro (BLT UMKM) yang nanti juga akan diagendakan," kata Airlangga.

Terkait besaran bantuan, Airlangga mengatakan, uang yang diterima pelaku usaha mencapai Rp 600.000 per penerima. Ia bilang, sasaran bantuan ini mirip-mirip dengan bantuan kepada pedagang kaki lima (PKL), pemilik warung, dan nelayan.

Selengkapnya baca di sini

2. Subsidi Gaji Rp 1 Juta Cair April 2022, Ini Syarat Mendapatkannya

Pemerintah berencana melanjutkan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau subsidi gaji Rp 1 juta rupiah pada tahun 2022. Adapun anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk program subsidi gaji mencapai Rp 8,8 triliun.

Dana tersebut akan disalurkan kepada 8,8 juta pekerja dengan syarat jumlah penghasilan di bawah Rp 3,5 juta per bulan.

“Ada program baru yang diarahkan Bapak Presiden, yaitu bantuan subsidi upah untuk gaji di bawah Rp 3,5 juta. Besarnya Rp 1 juta per penerima," kata Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/4/2022).

Subsidi gaji Rp 1 juta yang akan digelontorkan merupakan lanjutan dari program serupa yang sempat diberikan selama pandemi Covid-19. Seperti diketahui, pada 2020 dan 2021, pemerintah memberikan BSU untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta.

Selengkapnya baca di sini

3. Soal Penerima Subsidi Gaji Rp 1 Juta, Pemerintah Masih Gunakan Data BPJS Ketenagakerjaan

Pemerintah akan kembali menyalurkan bantuan berupa subsidi upah (BSU) atau subsidi gaji kepada para pekerja yang terdampak pandemi Covid-19.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, pada tahun ini, kriteria penerima subdidi gaji sementara didesain untuk pekerja yang memiliki upah di bawah Rp 3,5 juta.

Pemerintah juga masih menggunakan data BPJS Kenagakerjaan (BP Jamsostek) terkait data penerima subsidi gaji.

"Pemerintah mengalokasikan anggaran BSU 2022 sebesar Rp 8,8 triliun dengan alokasi bantuan per penerima sebesar Rp 1 juta. Adapun rincian terhadap kriteria dan mekanisme BSU 2022 ini sedang digodok oleh Kementerian Ketenagakerjaan," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (6/4/2022).

Selengkapnya baca di sini

4. Mengapa Harga BBM di Malaysia Sangat Murah?

Kenaikan harga BBM jenis Pertamax di Indonesia menuai polemik. Harga BBM dengan oktan 92 atau RON 92 ini melonjak dari sebelumnya di kisaran Rp 9.200 per liter menjadi Rp 12.500 per liter.

Naiknya harga pertamax berpotensi membuat masyarakat beralih menggunakan Pertalite yang lebih murah karena bersubsidi yakni Rp 7.650 per liter. Di beberapa daerah, Pertalite dikabarkan juga mengalami kelangkaan.

Sebelumnya, solar yang merupakan BBM jenis diesel Pertamina, juga mengalami kelangkaan di beberapa SPBU. Jika di Indonesia BBM tengah jadi polemik nasional, tak demikian halnya di Malaysia. W

arga negara Negeri Jiran itu selama ini justru menikmati harga BBM yang relatif sangat murah dibandingkan para tetangganya di ASEAN.

Selengkapnya baca di sini

5. Dirut Pertamina: Tenteng Satu Tabung Elpiji 3 Kilogram, Itu Pemerintah Subsidi Rp 33.750

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, subsidi yang ditanggung pemerintah untuk Elpiji sebesar Rp 11.250 per kilogram.

Jadi total untuk setiap tabung Elpiji 3 kilogram atau dikenal dengan gas melon, pemerintah memberikan subsidisi Rp 33.750. Sayangnya, dari total konsumsi Elpiji di Indonesia, sebanyak 93 persen merupakan Elpiji 3 kilogram atau yang disubsidi oleh pemerintah.

Padahal Elpiji tersebut seharusnya hanya dikonsumsi oleh keluarga tidak mampu dan UMKM, seperti warteg.

"Pertanyannya apakah betul yang 93 persen (itu memang yang seharusnya menerima subsidi). Faktanya, hari ini LPG yang 93 persen terjual itu disubsidi sebesar Rp 11.250 per kilogram. Jadi, sekali tenteng itu tabung 3 kilogram, itu subsidi dari pemerintah totalnya Rp 33.750," kata Nicke dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (6/4/2022).

Selengkapnya baca di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com