Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sentil Para Menterinya: Harus Sensitif pada Kesulitan-kesulitan Rakyat...

Kompas.com - 07/04/2022, 06:40 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyentil para menterinya. Kali ini, Jokowi menyinggung para menteri dan kepala lembaga di Kabinet Indonesia Maju mengenai sense of crisis di setiap kebijakan.

Tak hanya kebijakan komunikasi publik, Jokowi mengatakan, jajaran Kabinet Indonesia Maju juga harus mengutamakan sense of crisis di tengah kondisi global saat ini yang juga berdampak kepada masyarakat.

"Anggota kabinet menteri, kepala lembaga agar kebijakan yang diambil itu tepat. Sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita harus memiliki sense of crisis. Harus sensitif pada kesulitan-kesulitan rakyat," tegas Jokowi dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).

Baca juga: Mengapa Harga BBM di Malaysia Sangat Murah?

Jokowi menyoroti sejak adanya gejolak harga dari minyak goreng hingga akhirnya diputuskan kenaikan harga Pertamax tidak ada komunikasi yang disampaikan kepada masyarakat, mengapa dan kenapa kebijakan tersebut diambil pemerintah.

"Tidak ada statement, tidak ada komunikasi, harga minyak goreng sudah empat bulan, tidak ada penjelasan apa-apa, kenapa ini terjadi. Yang kedua Pertamax, menteri juga tidak memberikan penjelasan apa apa, mengenai ini. Hati-hati. Kenapa Pertamax (naik) ceritain dong kepada rakyat ada empati kita gitu loh. Enggak ada. Yang berkaitan dengan energi enggak ada. Itu yang namanya memiliki sense of crisis yang tinggi," kata Jokowi.

Jokowi kembali menegaskan agar menteri hingga kepala lembaga dapat menjelaskan dengan baik mengenai kondisi global yang sulit dan juta latar belakang dari pengambilan kebijakan-kebijakan yang diterapkan.

"Sekali lagi jelaskan situasi global yang sedang sangat sulit. Sampaikan dengan bahasa rakyat dan langkah-langkah yang sudah diambil pemerintah itu apa dalam menghadapi krisis dan kenaikan inflasi dan jangan menimbulkan polemik di masyarakat. fokus kepada bekerja dalam penanganan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi. Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, urusan perpanjangan, enggak," tekan Jokowi.

Kondisi global, saat ini dijelaskan ada pada kondisi yang tidak mudah, baik bagi sisi fiskal dan moneter negara. Hampir semua kenaikan inflasi negara-negara di dunia dipengaruhi oleh ekonomi global yang sedang bergejolak.

Baca juga: Dirut Pertamina: Tenteng Satu Tabung Elpiji 3 Kilogram, Itu Pemerintah Subsidi Rp 33.750

Misalnya saja Amerika saat ini inflasinya sudah di angka 7,9 persen, padahal biasanya ada di bawah 1 persen. Hal yang sama juga terjadi di Uni Eropa di mana inflasinya sudah masuk ke angka 7,5 persen.

"Angka seperti ini akan membawa kita yang saya kira sudah kita tahan-tahan agar tidak terjadi kenaikan. Tetapi, saya kira situasinya memang tidak memungkinkan, enggak mungkin kita tidak menaikkan yang namanya harga BBM, enggak mungkin. Oleh sebab itu, kemarin naik Pertamax," ujar Jokowi.

Jokowi mengingatkan, kewaspadaan akan kenaikan yang tinggi dari harga energi dan juga harga pangan sangat penting dilakukan. Pasalnya, di dalam negeri barang-barang kebutuhan pokok juga sudah mulai naik.

Maka itu, Jokowi meminta adanya perhatian pada ketersediaan pasokan dari pangan ataupun energi, terlebih menjelang Lebaran.

"Betul-betul saya minta ini yang berkaitan dengan kebutuhan pokok dirumuskan betul tidak hanya urusan minyak goreng, tetapi dilihat satu per satu urusan beras seperti apa, urusan kedelai nanti akan seperti apa, urusan gandum nanti akan seperti apa. Kalau kerja enggak detail, kerja enggak betul-betul dilihat betul, dan kita ini diam semuanya. Enggak ada statement, hati hati. Dianggap kita ini enggak ngapa-ngapain, enggak kerja atau mungkin juga enggak ngapa-ngapain, mungkin enggak kerja," ujar Jokowi lagi. (Ratih Waseso)

Baca juga: Sebut BBM Indonesia Masuk yang Termurah di Dunia, Dirut Pertamina: Pertamax Disubsidi Rp 3.500

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Sentil Menterinya, Jokowi Ingatkan Agar Punya Sense of Crisis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com