Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Pasokan Bitcoin dan Ethereum Terus Berkurang, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 07/04/2022, 18:57 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah bitcoin yang bisa "ditambang" semakin menipis, menyusul kabar telah "ditambangnya" 19 juta keping aset kripto itu dari total maksimum suplai yaitu sebesar 21 juta koin.

Tidak hanya bitcoin, sebanyak 2 juta ethereum sudah di-"burn" oleh para developer ETH. Ini bertujuan untuk meningkatkan Ethereum Improvement Proposal atau EIP-1559.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, dua momen penting tersebut akan banyak mengurangi pasokan dari kedua kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar. Hal ini dinilai menjadi suatu kabar baik, karena berkurangnya pasokan dan tingginya permintaan akan meningkatkan harga suatu aset jika dilihat secara jangka panjang.

Baca juga: Profil Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif IKNB OJK yang Baru

Meskipun demikian, Oscar mengakui sesekali kedua jenis kripto itu akan mengalami penurunan harga jika market sedang berada di fase jenuh. Hal ini sudah biasa terjadi di pasar perdagangan kripto.

“Jika pasokan suatu kripto khususnya bicoin dan ethereum berkurang, justru merupakan kabar yang positif," kata Oscar dalam keterangannya, Kamis (7/4/2022).

Oscar menjelaskan, bitcoin dan ethereum adalah dua aset kripto yang paling banyak ditransaksikan oleh para investor karena kedua kripto ini lebih populer dibanding kripto lainnya.

Kedua jenis kripto tersebut masih menduduki peringkat teratas secara market cap di situs Coinmarketcap ataupun CoinGecko.

"Dan secara teknologi serta project pun lebih mature sehingga permintaan terhadap kedua kripto ini tinggi,” ujarnya.

Baca juga: Mahendra Siregar Ditetapkan Jadi Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara Jadi Wakil Ketua

Adapun saat ini, bitcoin dan ethereum tidak hanya diminiati oleh investor ritel, tapi juga para institusi investor.

"Tidak hanya itu, permintaan tinggi terhadap kripto khususnya bitcoin dan ethereum juga terjadi karena orang orang semakin sadar soal teknologi blockchain sehingga banyak negara di dunia yang melonggarkan kebijakan soal kripto," tutur Oscar.

“Sehingga nantinya harga barang pun akan naik. Hukum pasar ini juga berlaku di pasar perdagangan kripto,” tambah dia.

Lebih lanjut Oscar melihat, ke depannya bitcoin dan ethereum akan semakin banyak diminati mengingat ekonomi digital dunia serta adopsi kripto terus bertumbuh setiap harinya.

Sebagai informasi, berdasarkan data perdagangan Indodax per Kamis 7 April 2022 pukul 11.00 WIB, harga bitcoin berada di kisaran Rp 623 juta per keping dan harga ethereum berada di kisaran Rp 45 juta per keping.

Baca juga: Kerap Dinikmati Golongan Mampu, Harga Gas LPG 3 Kg Bakal Naik?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menilik Masa Depan Subsidi dan Kompensasi BBM lewat Penguatan Regulasi

Menilik Masa Depan Subsidi dan Kompensasi BBM lewat Penguatan Regulasi

Whats New
Naik 125 Persen, PT Pelni Prediksi Jumlah Penumpang di Masa Mudik Tembus 600.000 Orang

Naik 125 Persen, PT Pelni Prediksi Jumlah Penumpang di Masa Mudik Tembus 600.000 Orang

Whats New
Mana Lebih Cuan, Obligasi Fixed Rate atau Deposito?

Mana Lebih Cuan, Obligasi Fixed Rate atau Deposito?

Spend Smart
Jelang Mudik Lebaran 2023, Simak Kondisi Jalan di Jawa dan Luar Jawa

Jelang Mudik Lebaran 2023, Simak Kondisi Jalan di Jawa dan Luar Jawa

Whats New
Tips Memaksimalkan Pengeluaran dengan Memilih Belanja di Pekan Diskon Ramadhan

Tips Memaksimalkan Pengeluaran dengan Memilih Belanja di Pekan Diskon Ramadhan

Spend Smart
Alasan Efisiensi, Disney Bakal PHK 7.000 Karyawannya

Alasan Efisiensi, Disney Bakal PHK 7.000 Karyawannya

Whats New
Singgung Alphard Masuk Apron Bandara, Anggota DPR: Tak Hanya Menkeu, Semua Menteri, Pengusaha..

Singgung Alphard Masuk Apron Bandara, Anggota DPR: Tak Hanya Menkeu, Semua Menteri, Pengusaha..

Whats New
Disney Bakal Mulai Lakukan PHK Massal Pekan Ini

Disney Bakal Mulai Lakukan PHK Massal Pekan Ini

Whats New
Mengenal Penipuan Bermodus File APK dan Cara Menghindarinya

Mengenal Penipuan Bermodus File APK dan Cara Menghindarinya

Work Smart
Sandiaga: Ada 11 Maskapai Buka Penerbangan Langsung dari 7 Negara

Sandiaga: Ada 11 Maskapai Buka Penerbangan Langsung dari 7 Negara

Whats New
Ungkap Alasan Kembali Impor Beras, Bapanas: Apakah Mau Membiarkan Stok Bulog Nol?

Ungkap Alasan Kembali Impor Beras, Bapanas: Apakah Mau Membiarkan Stok Bulog Nol?

Whats New
Pupuk dan Pestisida Palsu Rugikan Petani, Kementan Awasi Peredarannya

Pupuk dan Pestisida Palsu Rugikan Petani, Kementan Awasi Peredarannya

Whats New
Freeport Tambah Porsi Saham di PT Smelting Jadi 65 Persen

Freeport Tambah Porsi Saham di PT Smelting Jadi 65 Persen

Whats New
Kilau Emas Antam Meredup, Hari Ini Anjlok Rp 10.000 Per Gram

Kilau Emas Antam Meredup, Hari Ini Anjlok Rp 10.000 Per Gram

Whats New
Belum Dilibatkan dalam Pembangunan Kereta di IKN, Bos KAI: Infrastrukturnya Dibangun Pemerintah Dulu

Belum Dilibatkan dalam Pembangunan Kereta di IKN, Bos KAI: Infrastrukturnya Dibangun Pemerintah Dulu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+