Sementara itu, Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI), Muhammad Edhie Purnawan menyarankan agar koordinasi antara regulator seperti Bank Indonesia (BI) dan pemerintah perlu ditingkatkan untuk menjaga laju inflasi hingga akhir 2022.
Apalagi, ada kekhawatiran kenaikan harga-harga yang terjadi belakangan ini seperti BBM hingga minyak goreng bisa memicu inflasi 2022 lebih tinggi dari perkiraan pemerintah yang dipatok sebesar 3 persen.
"Persoalan harga-harga yang meningkat, persoalan macam-macam termasuk seperti persoalan pandemi. Inflasi itu sama seperti perampok, mematikan. Jadi kita sebagai bangsa Indonesia harus mempersiapkan untuk mengantisipasi hal-hal ini," ungkap dia.
Sebagai informasi, kini pemerintah menyerahkan harga minyak goreng kemasan sesuai mekanisme pasar.
Saat ini harga minyak goreng kemasan berkisar Rp 25.000 per liter naik dua kali lipat dari harga yang dipatok sebelumnya.
Pemerintah memang sempat mengatur harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp 13.500 per liter dan kemasan premium sebesar Rp 14.000 per liter pada Februari 2022 lalu.
Kendati demikian, aturan itu dicabut sebab keberadaan minyak goreng justru menjadi sangat langka. Sebagai gantinya, pemerintah kini mensubsidi minyak goreng curah sehingga targetnya masyarakat bisa mendapatkannya dengan harga Rp 14.000 per liter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.