JAKARTA, KOMPAS.com – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup menguat pada akhir sesi perdagangan Kamis (7/4/2022). Kenaikan indeks terjadi setelah ditopang oleh optimisme investor terkait rencana terbaru Federal Reserve untuk memperketat kebijakan moneter dan memerangi kenaikan inflasi.
Dow Jones Industrial Average naik 87,06 poin, atau 0,25 persen, menjadi 34.583,57 setelah turun sebanyak 300 poin di awal sesi. S&P 500 naik 0,43 persen menjadi 4.500,21, dan Nasdaq Composite naik tipis 0,06 persen menjadi 13.897,30 setelah dua hari berturut-turut turun.
Mengutip CNBC, saham – saham yang berkaitan dengan kebutuhan pokok konsumen dan perawatan kesehatan memimpin kenaikan. Costco menguat hampir 4 persen, sementara Pfizer melonjak 4,3 persen, dilanjutkan oleh Walmart, Merck, UnitedHealth Group dan Procter & Gamble.
Baca juga: Rencana Pengetatan Moneter oleh The Fed Dorong Pelemahan Wall Street
Constellation Brands dan Lamb Weston Holdings masing-masing melonjak 4,6 persen dan hampir 8 persen, setelah merilis laporan pendapatan.
Saham–saham teknologi seperti Tesla naik 1,1 persen, sementara Twitter turun 5,4 persen. Saham HP Inc melonjak sekitar 15 persen, setelah Warren Buffett bos Berkshire Hathaway mengumumkan kepemilikan sahamnya.
"Pergerakan itu tidak mengejutkan. Pasar saat ini mencoba memahami penilaian apa yang seharusnya ada di lingkungan suku bunga yang lebih tinggi. Setiap berita ekonomi yang keluar mengubah ekspektasi ke depan pada margin dan pasar perlu mengetahuinya,” kata Timothy Lesko, penasihat kekayaan senior di Mariner Wealth Advisors.
Baca juga: Sentimen Resesi Bikin Wall Street Merah, Saham-saham Teknologi Rontok
Sebelumnya, The Fed merilis risalah dari pertemuan Maret pada hari Rabu, yang menunjukkan bahwa para pejabat berencana untuk mengurangi triliunan kepemilikan obligasi mereka dengan jumlah konsensus sekitar 95 miliar dollar AS. Sementara itu, para pembuat kebijakan mengindikasikan, satu atau lebih kenaikan suku bunga 50 basis poin dapat dijamin untuk memerangi lonjakan inflasi.
"Risalah dari pertemuan FOMC terbaru menggambarkan tingkat urgensi yang lebih tinggi daripada komunikasi sebelumnya karena The Fed berkomitmen untuk menurunkan neraca lebih cepat dari yang diperkirakan pelaku pasar," kata Charlie Ripley, ahli strategi investasi senior di Allianz Investment.
Secara umum, para pejabat setuju untuk mengurangi maksimal 60 miliar dollar AS dalam Treasurys dan 35 miliar dollar AS dalam bentuk sekuritas berbasis hipotek. Kebijakan ini rencananya bergulir secara bertahap dalam lebih dari tiga bulan dan kemungkinan dimulai pada bulan Mei.