Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Rencana Uji Coba Kereta Cepat Jakarta–Bandung Saat Presidensi G20

Kompas.com - 08/04/2022, 07:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan dilakukan pada November 2022 mendatang. Hal ini bertepatan dengan perhelatan Presidensi G20.

"Pada November 2022, saat perhelatan G20, KCJB akan bereksperimen memulai uji coba pengoperasian, sehingga menimbulkan semangat bahwa semua sesuai proses," kata Ridwan Kamil, dikutip dari Antara, Kamis (07/04/2022).

Baca juga: Datangkan 17 Ahli dari China, Luhut Targetkan Tunnel 2 Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rampung April 2022

Dia mengungkapkan, pembangunan KCJB tersebut sudah sesuai target dengan progres saat ini yang telah mencapai 80 persen. Adapun upaya pembagunan KCJB ini adalah untuk memajukan daerah di kawasan Bandung Raya.

"November 2022 warga Jawa Barat bisa melihat kereta api cepat terlihat di lapangan bolak-balik di atas rel dan akan dipamerkan di perhelatan G20,” ujar pria yang akrab disapa Emil ini.

Baca juga: Jokowi Mau Pamer Kereta Cepat Jakarta-Bandung ke Kepala Negara G20

Emil menjelaskan, dengan hadirnya KCJB ini, maka beberapa daerah akan terdampak proses pembangunan KCJB.

Hal ini juga diharapkan dapat mendorong investor di kawasan tersebut, serta memiliki multiplier effect.

“Tolong dicatat, kereta api cepat ini fungsinya ada dua, satu alat transportasi, kedua alat pertumbuhan wilayah. Ada stasiun akan tumbuh perkembangan di situ, sehingga masyarakat bisa tinggal di Walini, di Tegalluar. Nah, opsi itu menjadi mungkin," tambahnya.

Baca juga: Jokowi, Xi Jinping, dan Mohammed bin Zayed Bakal Lihat Langsung Trial Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan hingga saat ini pemasangan tunnel proyek KCJB sudah hampir selesai. Pihaknya hanya tinggal menyelesaikan errection girder box.

"Jadi, saat ini sudah melintasi kilometer 145, ke arah Tegalluar, Cileunyi. Dan itu memang kemarin agak lama di bawahnya ada jalan tol, sehingga kita harus hati-hati. Untuk pemasangan rel akan menggunakan teknologi dan memakai mesin, jadi lebih cepat enggak seperti kereta api biasa yang menggunakan cara konvensional," kata Dwiyana.

 

Berikut fakta-fakta seputar Kereta Cepat Jakarta-Bandung: 

1. Investor

KCJB merupakan proyek dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang memperoleh penyertaan modal negara (PMN) sejumlah Rp3,4 triliun. PNM tersebut digunakan untuk pembayaran base equity capital atau kewajiban modal dasar dari konsorsium.

KCIC juga mendapatkan komitmen pendanaan dari China Development Bank (CDB) diperkirakan sekitar 4,55 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 65,4 triliun (Kurs Rp 14.362 per dollar AS). Adapun 75 persen dari nilai proyek KCJB dibiayai oleh China Development, sementara itu sisanya 25 persen dibiayai melalui ekuitas konsorsium.

Dari 25 persen ekuitas, sebesar 60 persen pendanaannya berasal dari konsorsium Indonesia yang merupakan pemegang saham mayoritas. Ini berarti pendanaan dari konsorsium Indonesia sekitar 15 persen dari nilai proyek, sisanya 85 persen dibiayai dari ekuitas, serta pinjaman China.

2. Sempat Molor

Pembangunan KCJB juga sempat mengalami kendala. Hal ini terjadi karena adanya longsor, dengan letak geografis yang harus melewati kondisi tanah lempung (clay shale). Atas kendala tersebut, progres pembangunan KCJB sempat molor beberapa bulan.

Namun, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, pihaknya terus mendorong percepatan pengerjaan KCJB yang sempat tertunda, utamanya di Tunnel 6.

"Karena adanya permasalahan longsor kemarin, jadi kita agak sempat tertunda sekitar 5-6 bulan. Kita bakal coba dipepet-pepetin langsung, kalau bisa ya 10 bulan dari sekarang sudah trial," kata Luhut.

3. Presidensi G20

Luhut juga mengatakan, proyek KCJB ditargetkan akan rampung dan memulai uji coba pada November 2022 ini saat presidensi G20. Dia juga mengatakan, uji coba ini dijadwalajan akan menghadirkan Presiden China Xi Jinping, untuk mencoba perdana kereta cepat ini bersama Presiden RI Jokowi.

"Mudah-mudahan Presiden Xi Jinping, dan Presiden Jokowi juga ada di Bali (saat Presidensi G20). Beberapa proyek besar kita dengan China juga akan kita coba resmikan pakai Zoom," kata Luhut beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com