Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertambah, Kemenhub Prediksi Jumlah Pemudik Capai 85,5 Juta

Kompas.com - 08/04/2022, 13:01 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan jumlah pemudik pada Lebaran 2022 meningkat menjadi 85,5 juta orang.

Angka tersebut didapat dari survei mudik Lebaran 2022 ketiga yang dilaksanakan Balitbang Kemenhub setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan diperbolehkan mudik Lebaran.

Pada survei kedua jumlah pemudik 79,4 juta dan survei pertama hanya 55 juta orang. Artinya, prediksi jumlah pemudik mengalami perubahan setelah masyarakat mengetahui pemerintah memperbolehkan mudik Lebaran.

Baca juga: Ada Pembatasan Angkutan Barang Selama Mudik, Ini Rincian Ruas Jalannya

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, dari 85,5 juta orang tersebut, sebanyak 14,3 juta di antaranya merupakan berasal dari Jabodetabek.

"Bisa dimaklumi karena sudah 2 tahun terakhir ini mudik tidak diperbolehkan dan tentu banyak masyarakat yang sudah rindu kampung halaman. Ini yang kemudian diprediksi animo untuk melaksanakan perjalanan mudik akan sangat meningkat," ujarnya saat Media Briefing, Jumat (8/4/2022).

Kemudian, untuk moda transportasi terbanyak masih menggunakan moda transportasi pribadi berupa mobil dan sepeda motor sebesar 47 persen.

Diikuti dengan moda transportasi darat umum berupa bus dan travel sebesar 31 persen, lalu moda transportasi udara dan kereta api masing-masing 10 persen, moda transportasi laut 2 persen, dan moda lainnya 0,11 persen.

"Ini adalah sesuatu yang perlu diantisipasi mengingat angka 85,5 juta ini bukan angka yang sedikit dan kita sudah 2 tahun tidak melaksanakan kegiatan mudik ini," ucapnya.

Baca juga: 5 Prediksi Kemenhub Soal Mudik Lebaran 2022


Asal pemudik terbanyak dari Jawa Timur

Selanjutnya, untuk provinsi asal pemudik yang terbesar dari Jawa Timur sebanyak 14,6 juta orang atau 17 peren dari total pemudik. Kemudian disusul Jabodetabek sebanyak 14 juta orang atau 16 persen.

Asal pemudik terbanyak selanjutnya yaitu Jawa Tengah sebesar 14 persen atau 12,1 juta orang, Jawa Barat non Bodebek 11 persen, dan Sumatera Utara 5 persen atu 4 juta orang.

Sulawesi Selatan, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, dan Sumatera Barat masing-masing sebesar 3 persen.

Tujuan mudik terbanyak ke Jawa Tengah

Sementara untuk tujuan pemudik terbanyak adalah ke arah Jawa Tengah sebanyak 23,5 juta orang atau 28 persen, Jawa Timur sebanyak 16,8 juta orang atau 20 persen, Jawa barat non Bodebek sebanyak 14,7 juta orang atau 17 persen, dan Jabodetabek sebanyak 5,9 juta orang atau 7 persen.

Lalu menyusul DI Yogyakarta, Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Barat, SUmatera Selatan, dan Sulawesi Selatan.

"Tujuan (utama mudik) seperti pola-pola perjalanan mudik tahun-tahun sebelumnya," kata dia.

Arus puncak mudik diperkirakan akan terjadi pada 29-30 April 2022 pukul 7-9 pagi sedangkan puncak arus balik mudik terjadi pada 8 Mei 2022 pukul 7-9 pagi.

"Sari survei ini tentu akan menjadi pertimbangan kami dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Karena akan ada banyak sekali isu strategis yang perlu kita antisipasi bersama," tutur dia.

Baca juga: Kemenhub Prediksi Sebanyak 36,17 Juta Orang Akan Mudik Menggunakan Kendaraan Pribadi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com