Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 3 Kali Senin, Mana Janji Mendag Umumkan Mafia Minyak Goreng?

Kompas.com - 08/04/2022, 13:55 WIB
Muhammad Idris

Penulis

"Pak Menteri dan kami merasa yakin cukup bukti, ternyata mungkin dari aparat hukum belum cukup," kata Oke.

Baca juga: Mengapa Harga BBM di Malaysia Sangat Murah?

Bantahan eks Mendag

Mantan Menteri Perdagangan yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel, menyatakan, sejatinya di Indonesia tak ada mafia minyak goreng.

Menurut dia, yang terjadi adalah ketidaktepatan dalam regulasi tata niaga di Kementerian Perdagangan. Hal inilah yang sebenarnya harus diperbaiki oleh pemerintah.

“Di sektor pangan memang ada mafia di sejumlah komoditas, tapi tidak ada di minyak goreng. Yang ada adalah ketidaktepatan dalam regulasi sehingga pengusaha mencari celah untuk mencari keuntungan," jelas Gobel, dikutip dari Kontan.

Selain pengaturan tata niaga, lanjut Gobel, adanya polemik minyak goreng juga tak lepas dari masalah kepemimpinan dalam mengelola perdagangan.

Baca juga: Perbandingan Harga BBM Pertamina RI Vs Petronas Malaysia

"Jadi ini soal pengaturan dalam tata niaga dan juga masalah dalam kepemimpinan, manajerial, dan pendekatan dalam mengelola tata niaga minyak goreng,” ungkap Gobel.

Gobel juga bilang, naluri pengusaha adalah mencari untung sebanyak-banyaknya. Sehingga, pengusaha akan selalu mencari celah dari regulasi yang ada. Selama pengusaha minyak goreng tidak melanggar aturan maka tak bisa dikategorikan sebagai mafia.

"Dia lihat ada celah dalam peraturan, lengah, ya dia masuk. Jadi, jangan kita langsung mengecap bahwa ini adalah mafia," ucap Gobel.

Sebagai informasi, Rachmat Gobel dipilih Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Perdagangan dalam Kabinet Kerja Periode 2014-2019. Dia salah satu menteri yang dipilih dari perwakilan profesional.

Sayang, setahun sebagai menteri harus terhenti karena ada reshuffle kabinet. Posisinya diisi oleh Thomas Trikasih Lembong.

Baca juga: Mendag Tanyai Ibu-ibu Harga Minyak Goreng: Terjangkau Enggak Sekarang?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com