Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Karyawan Burnout dan Kinerja Menurun? Kenali Work Engagement dan Tips Mengatasinya

Kompas.com - 08/04/2022, 14:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Akibatnya, fenomena burnout dapat menyebar ke karyawan dan sangat berdampak buruk bagi perusahaan maupun kesehatan mental karyawan.

Burnout dapat terjadi jika karakteristik pekerjaan dan lingkungan kerja tidak sesuai dengan karyawan dan karyawan tidak dapat mengatasi kesesuaiannya itu.

Karakteristik pekerjaan dilihat dari tuntunan pekerjaan dan sumber daya pekerjaan yang memadai (Bakker & Demerouti, 2007).

Hal ini dapat menyebabkan burnout jika karyawan diberikan beban kerja yang banyak, waktu kerja yang berlebihan, serta banyaknya tanggung jawab (Demerouti et al., 2001).

Lingkungan kerja yang tidak mendukung dan tidak memadai untuk bekerja membuat karyawan semakin tertekan terhadap perkerjaannya dan tidak termotivasi.

Burnout dapat diatasi dengan cara meningkatkan work engagement karyawan. Penelitian Boles dkk (2000) menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki work engagement pada perusahaan cenderung tidak merasa burnout dan memiliki rasa puas akan perusahaannya.

Jika karyawan memiliki work engagement terhadap perusahaan, maka dapat dipastikan karyawan tersebut memiliki pemikiran positif terhadap perusahaan sehingga kecenderungan untuk burnout semakin kecil dan kinerja akan meningkat.

Jadi apa work engagement?

Work engagement atau keterlibatan kerja adalah perasaan dan pikiran positif pekerja terhadap perusahaan yang dicirikan dengan adanya semangat, dedikasi, dan merasa menyatu dengan pekerjaan dan tempat kerja mereka (Schaufeli, Salanova, González-Romá, & Bakker, 2002).

Tiga ciri tersebut dapat dijelaskan sebagai:

  1. Semangat (Vigor), yaitu karyawan memiliki energi dan usaha lebih dalam pekerjaannya
  2. Dedikasi (Dedication), yaitu karyawan merasa puas dan bangga akan pekerjaannya serta merasa antusias
  3. Merasa menyatu (Absorption), yaitu merasa terhanyut atas pekerjaan serta sulit untuk meninggalkan pekerjaan.

Bagaimana sih cara meningkatkan work engagement karyawan?

Berikut beberapa cara agar kita dapat meningkatkan work engagement karyawan. Sederhana tetapi sering tidak diperhatikan perusahaan.

1. Memberikan penghargaan dan apresiasi kepada karyawan

Sering kali atasan tidak memperhatikan satu hal ini. Padahal memberikan pujian atas pekerjaan yang sudah dilakukan pekerja membuat perasaan mereka senang loh.

Memberikan pujian atau bahkan reward kepada karyawan dapat meningkatkan perasaan senang kepada karyawan sehingga karyawan merasa pekerjaan yang Ia lakukan membuahkan hasil dan tidak sia-sia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com