Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips dari Arief Muhammad untuk Wujudkan Kebebasan Finansial

Kompas.com - 08/04/2022, 15:10 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Setiap orang sudah pasti memimpikan kemandirian finansial dalam hidupnya. Namun, kerap kali berbagai rencana yang sudah disusun matang – matang terpaksa tertunda karena berbagai penyebab.

Salah satu yang menjadi penyebab umum adalah cara mengatur keuangan yang salah. Namun, bukan berarti tidak bisa mencapai financial freedom, hanya saja butuh sedikit effort untuk menerapkan komitmen yang lebih kuat lagi.

Arief Muhammad, pengusaha muda yang masuk dalam 40 Under 40 Fortune Indonesia mengatakan, ada cara praktis yang bisa digunakan masyarakat untuk memudahkan pengaturan keuangan.

Baca juga: Tingkatkan Literasi Finansial, Ketahui Ciri-ciri Saham Gorengan dan Blue Chip

Berdasarkan pengalamannya, ia berjuang untuk membangun usahanya hingga sukses seperti sekarang. Menurut influencer ini, mimpi meraih sukses adalah hal yang penting untuk diperjuangkan, meskipun tentunya selalu saja ada kerikil yang harus dilewati.

Mimpi itu berubah seiring waktu. Tapi, apapun mimpinya wajib untuk diperjuangkan, walau dalam perjalanan pasti banyak kendalanya,” kata salah satu Brand Ambassador Bank Jago ini.

Arief mengatakan, kendala terbesar saat ia mengawali karirnya adalah godaan yang cukup besar untuk menghabiskan uang, dan membeli sesuatu yang diinginkan, yang sudah ada di depan mata.

“Dulu pertama jadi influencer dan belum punya penghasilan yang tetap, begitu punya uang pasti langsung dihabiskan, sampai tidak punya tabungan. Saya juga pernah sampai harus berjualan pulsa dan sate untuk mendapatkan uang karena keadaan ekonomi,” papar Arief.

Meski tidak mudah menahan diri dari godaan, pada akhirnya Arief berhasil mencapai mimpi karena disiplin dan konsistensi. Keduanya menjadi bagian penting dalam perjalanan meraih mimpi yang diinginkan.

Arief menekankan pentingnya perincian keuangan (budgeting) dalam hal pengelolaan finansial. Untuk setiap kebutuhan, dia menyarankan agar sebaiknya dipisahkan agar lebih mudah dalam mengatur dan memantaunya.

Arief mengakui dirinya dulu juga kelabakan saat harus memisahkan kebutuhan dan budgeting karena harus membuat beberapa rekening tabungan di bank. Namun, perlahan hal itu sirna karena sudah terbiasa dengan pola tersebut.

Adapun kunci dalam budgeting dan penggunaan uang yaitu, disiplin dan konsistensi. Dalam menabung, misalnya, harus disiplin dan konsisten. Menabung juga tidak perlu dimulai langsung dalam jumlah besar.

Dia bilang, lebih baik menabung dalam jumlah lebih sedikit tapi rutin dilakukan setiap bulan. Arief menambahkan, saat baru mulai merintis usaha, kesenangan pribadi atau hiburan yang sifatnya sementara sebaiknya tidak diutamakan.

“Lupakan dulu budget buat senang-senang. Lebih baik prioritas menggapai mimpi dan bayar semua tagihan rutin. Kalau usaha sudah kelihatan hasilnya, maka bisa mulai kita nikmati,” tambah dia.

Tidak kalah penting, Arief juga menyarankan agar uang untuk kebutuhan bisnis dan kebutuhan pribadi dipisah, tidak dicampur aduk. Ini karena uang hasil usaha perlu diputar lagi, bukan untuk dinikmati secara pribadi.

“Sama seperti budgeting untuk kebutuhan, akan lebih mudah dan praktis memisahkan uang bisnis dan uang pribadi,” tegas dia.

Baca juga: Akhiri Kerugian 6 Tahun Beruntun, Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 86 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com