Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Tepatkah Mahendra Siregar Jadi Pimpinan Baru OJK?

Kompas.com - 08/04/2022, 20:15 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test Komisi XI DPR RI menetapkan Mahendra Siregar sebagai ketua dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2022-2027.

Mahendra Siregar yang saat ini menjabat sebagai wakil menteri luar negeri berhasil mengalahkan saingannya, Darwin Cyril Noerhadi, dan akan menggantikan Wimboh Santoso yang akan habis masa jabatannya.

Berbagai agenda prioritas dan program kerja telah disiapkan oleh Mahendra untuk mendongkrak kinerja OJK, dalam rangka mendukung maksimalisasi potensi industri jasa keuangan nasional.

Baca juga: Respons Wimboh Santoso Soal Terpilihnya Dewan Komisioner OJK 2022-2027

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, penetapan Mahendra Siregar sebagai pimpinan OJK sudah bisa diprediksi dari awal, sebab komposisi Panitia Seleksi Calon Anggota Dewan Komisioner OJK didominasi oleh teknokrat.

"Tapi terlepas dari pemilihannya yang cenderung bersifat politis, saya rasa sangat mumpuni di bidang keuangan," kata dia, kepada Kompas.com, Jumat (8/4/2022).

Sebagaimana diketahui, pada era Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Mahendra Siregar pernah menjabat sebagai kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), wakil menteri keuangan, dan wakil menteri perdagangan.

Selain dalam ranah pemerintahan, Mahendra Siregar juga diketahui pernah berperan sebagai komisaris dari PT Dirgantara Indonesia dan PT Aneka Tambang.

"Tidak ada yang surprise dari terpilihnya Mahendra. Pengalaman di swasta dan birokrasi sepertinya jadi poin utama," ujar Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira.

Baca juga: Mahendra Siregar, Wakil Menteri Era SBY yang Kini Jadi Ketua OJK, Apa saja Visi Misinya?

Dengan berbagai pengalaman yang dimiliki, banyak harapan yang ditaruh kepada Mahendra Siregar dalam menahkodai OJK selama 5 tahun ke depan.

Bhima mengatakan, saat ini OJK setidaknya memiliki 5 permasalahan utama, yakni mulai dari mempercepat pemulihan ekonomi melalui berbagai bauran kebijakan.

"Kedua, sinergi antar lembaga sehingga harmonisasi kebijakan dapat semakin efektif," ujar Bhima.

Kemudian, OJK juga dinilai perlu meningkatkan pengawasan terhadap fintech P2P dan mendorong agar ekspansi dilakukan pada pembiayaan produktif dan luar Jawa.

"Permasalahan keempat, ialah menghapus silo-silo dalam pengawasan sektor keuangan sehingga keputusan dapat diambil lebih cepat. Kelima, mendorong literasi keuangan baik dipasar modal maupun IKNB," tutur Bhima.

Sementara itu Huda berharap, DK OJK baru dapat mencipatakan iklim yang kondusif, kuat, dan inklusif baik di industri jasa keuangan baik perbankan maupun non perbankan.

Kemudian, DK OJK juga diharapkan dapat menciptakan intermediasi perbankan dan sektor riil yang lebih optimal.

"Ketiga adalah terciptanya inklusivitas layanan sektor keuangan perbankan dan non perbankan," ucap Huda.

Baca juga: Mahendra Siregar dan Mirza Adityaswara Pimpin OJK 2022-2027, Ini Prioritas yang Disiapkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com