Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusuf Mansur: Penggalang Sedekah, Manajer Investasi, Influencer Saham

Kompas.com - Diperbarui 09/04/2022, 09:48 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Di dalam wawancaranya dengan Bloomberg, Yusuf Mansur mengatakan, ia hanya mencoba untuk membantu masyarakat awam untuk menjadi investor.

"Saya hanya ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk menjadi investor dan menggunakan kesempatan yang ada dengan baik," ujar dia.

Baca juga: Siapa yang Akan Membayar Utang dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Ia pun mengatakan tak mendapatkan kompensasi apapun dari perusahaan yang ia sebut dalam beberapa unggahan di akun instagramnya, @yusufmansurnew.

Yusuf Mansur pernah membedah saham PT Berkah beton Sadaya (Tbk) dengan kode emiten BEBS. Perusahaan terrsebut baru mencatatkan sahamnya di awal tahun ini, tepatnya pada awal Mei 2021 lalu.

"Demen lihat pergerakan BEBS hari ini. Transaksi sampai Rp 61 miliar," ujar Yusuf Mansur seperti dikutip Kompas.com dari akun instagram resminya.

"Ilmu-ilmu gini, harus dimiliki sama anak-anak muda Indonesia. Ayo belajar dari mana saja," kata dia.

Ada beberapa saham lain yang cukup aktif dipromosikan pria asli Betawi ini. Ia tercatat mengajak umat untuk membeli saham Garuda Indonesia hingga Bank Muamalat untuk menyelamatkan kedua perusahaan itu.

Baca juga: Tarif Tol Jakarta Bandung 2022 Lengkap Per Gerbang Tolnya

Pada 8 Juli 2021 lalu, ia juga sempat menyebut saham PT Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan kode emiten BRIS. Yusuf Mansur mengatakan, prospek keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia masih sangat cerah.

"BRIS masih akan bertambah gede... BSI... Sebab info-infonya mau digabung-gabungin dengan BPD-BPD, investor... harus ikut di perjalanan sejarah ini... Tapi kalau bisa, pegangin dah sahamnya," ujar Yusuf Mansur.

Sebagai seorang pendakwah, tentu Yusuf Mansur memiliki pengaruh yang cukup kuat. Di tambah lagi, ia memiliki 2,9 juta pengikut di akun instagramnya.

Bahkan Bloomberg menyebut, cakupan pengaruh Yusuf Mansur terhadap pasar saham di Indonesia mengingatkan pada pendiri Tesla Elon Musk, serta pengusaha Mark Cuban yang beberapa waktu terakhir berpengaruh cukup besar terhadap pergerakan pasar aset kripto.

Baca juga: Pendaftaran STAN 2022: Cara Daftar, Syarat, Link, dan Alur Seleksinya

Pompom saham

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa waktu lalu pun angkat bicara mengenai fenomena para influencer saham atau orang-orang yang memiliki pengaruh di media sosial yang melakukan pembahasan investasi di pasar saham.

Sebab, tak hanya Yusuf Mansur, sejak tahun lalu, beberapa tokoh mulai dari Raffi Ahmad, Ari Lasso, hingga anak presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep memamerkan saham yang mereka miliki melalui sosial media.

"Teman-teman investor, apalagi yang baru-baru termasuk teman kita influencer ini rupaya terbawa suasana euforia kegembiraan, jadinya pada pamer dan sebagain sudah mulai mengarah ke pompom saham,” kata Hasan dalam live Instagram IDX Channel.

Pompom saham merupakan sebuah upaya menghasut orang lain agar membeli suatu saham dengan memberikan image bagus untuk perusahaan dengan kode emiten yang disebutkan.

Baca juga: Apa Itu Riba: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Hukumnya dalam Islam

Saham pompom tidak beda dengan saham gorengan, yakni saham lapis tiga yang mana harganya berpeluang naik dengan cepat oleh seorang investor dengan modal besar.

“Ada yang mulai ngajak-ngajak untuk ikutan beli, dan secara umum sih kalau sekedar untuk mengajak dan menyadarkan teman, masyarakat dan followers untuk berinvestasi di pasar modal ya bagus. Tapi kalau mengajak dan merekomendasikan saham tertentu apalagi dengan menyebut kode saham dan target harga berikutnya tanpa didasari oleh analisis (yang memumpuni) tentu ini enggak benar,” jelas Hasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com